Hari Senin adalah hari yang ditunggu karena akan ada ilmu baru lagi yang disajikan dari perkuliahan IP di Zona Appetizer Pos 3. Pos ini bisa ditempuh bagi penjelajah yang sudah menyelesaikan misi kedua. Jika tidak menyesaikan misi maka penjelajah akan dikembalikan di halte dan tidak bisa melanjutkan perjalanan selanjutnya. Di misi sebelumnya aku mengerjakan di tengah-tengah perjalanan mudik sehingga aku merasakan pengerjaan misiku kurang maksimal. Nah, di misi ini semoga aku bisa mempersiapkan lebih baik lagi.
Ilmu pada hari ini disampaikan oleh Widyaiswara yaitu Mba Lulu Binti Maslukanah yang memiliki posisi sebagai manager Bunda Sayang. Beliau berasal dari IP Kediri. Pantas, logat jawa beliau sangat jelas terdengar saat beliau menjelaskan materi hari ini.
dokumentasi pribadi via canva.com |
Apa Sih Merdeka Belajar Itu?
Sebelum masuk pada definisi merdeka belajar, dijelaskan terlebih dahulu apa itu merdeka, dan apa itu belajar. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka memiliki dua makna yaitu bebas dari belenggu atau penjajahan; dan yang kedua adalah tidak terkena atau lepas dari tuntutan. Sementara itu, makna belajar berdasarkan definisi Depdiknas tahun 2018 adalah berusaha memiliki kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Definisi merdeka belajar menurut Syekh Muh. Alcaff adalah memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira tanpa stres dan tekanan dengan memperhatikan bakat alami yang mereka punyai, tanpa memaksa mereka mempelajari atau menguasai suatu bidang pengetahuan di luar hobi dan kemampuan mereka. (kompasiana.com. Diakses tanggal 17 Mei 2022).
Sebenarnya konsep merdeka belajar ini sudah digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Buku Taman Siswa tahun 1992. Beliau mengungkapkan bahwa 'Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap cara berpikir yaitu jangan selalu dipelopori atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain.' Dari pandangan belai maka lahirlah suatu model pembelajaran yang kini sedang digaungkan baik di dunia akademik formal maupun nonformal seperti di IP ini.
Goal yang ingin dicapai dari merdeka belajar ini adalah perubahan tingkah laku menjadi lebih baik dengan sukarela, tanpa adanya tuntutan dari siapapun. Tapi ada hal yang harus diperhatikan dari konsep merdeka belajar. Merdeka yang dimaksud yakni tidak bergantung pada orang lain untuk bisa mempelajari suatu hal. Merdeka tidak dimaksudkan freedom yakni bebas yang sebebas-bebasnya tanpa mengindahkan aturan, akan tetapi tetap harus mengikuti aturan yang berlaku.
Bagaimana Ciri Orang yang Merdeka Belajar?
Saat menjelaskan bagian ini, Mba Lulu meminta kita untuk merefleksikan apakah ciri-ciri ini sudah ada di dalam diri kita semua saat belajar. Aku akan menyampaikan ulang penjelasan Mba Lulu sambil menghubungkannya dengan kondisiku.
- Berkembang sesuai jati diri.
Selama ini aku mempelajari apa yang aku butuhkan untuk mendukung aktivitasku mengajar. Namun, aku merasa selalu ada di zona nyaman dengan terus mempelajarinya. Langkah yang aku ambil adalah coba merenungi lagi sisi lain potensi diri yang bisa dikembangkan agar jati diriku yang lain pun bisa berkembang dan membawa manfaat bagi sekitar. - Mengetahui perubahan apa yang dibutuhkan
Aku merasa belum sepenuhnya memiliki hal ini karena aku adalah tipe yang senang di zona nyaman, kurang suka jika terlalu cepat berubah. Namun di IP aku akan berusaha untuk update dengan perubahan yang terjadi, serta langkah apa yang harus diambil kelak. - Mampu mempraktikan ilmu dan menguasainya.
Ada satu ilmu yang aku praktikkan, kuasai dan mampu mengajarkannya kepada yang lain. Tapi aku sadar bahwa aku tak boleh berhenti mengembangkan diri. Aku masih selalu mencari potensi besar apa yang bisa kukembangkan lebih dalam lagi di IP ini. - Mencari ilmu hingga tuntas
Hal ini masih menjadi PR besar untukku karena belajar serius dan tuntas memang sangat membutuhkan niat, waktu, komitmen, dan kerja keras yang kuat. Salah satu alasan aku mengikuti IP adalah supaya aku bisa belajar kembali dengan runut dan tuntas tentang segala pernak pernik menjadi seorang Ibu yang Profesional. - Belajar tanpa tergantung orang lain
Aku masih belum memiliki hal ini. Namun seiring dengan pembelajaran di IP aku berusaha untuk menumbuhkan motivasi diri agar mampu belajar tanpa tergantung orang lain. - Adaptif terhadap proses pembelajaran
Alhamdulillah aku cukup adaptif dengan berbagai cara pembelajaran. Semoga ini bisa membantu proses pembelajaran menjadi lebih maksimal. - Tidak terbelenggu satu guru, satu ilmu dan satu cara belajar.
Aku masih harus berproses untuk memiliki ciri yang satu ini karena untuk memilikinya harus punya landasan ilmu yang kuat terhadap suatu topik pembahasan.
Bagaimana Menjadi Pembelajar yang Merdeka?
Setidaknya ada tiga hal sebagai bekal dari Mba Lulu yang bisa aku lakukan. Yang pertama, Komitmen pada tujuan, mandiri menentukan pembelajaran dan memiliki niat kuat. Jadi aku harus benar-benar tahu apa yang aku butuhkan, apa yang aku harus lakukan, dan tujuan apa yang ingin aku capai dalam belajar. Apalagi dengan banyaknya informasi yang tersebar dengan mudah saat ini. Jika tidak melakukan hal pertama ini maka akan mudah terseret tsunami informasi dan aku hanya akan sibuk terbawa menjadi penonton saja.
Hal yang kedua yang harus kuperhatikan yakni mandiri pada cara prioritas, ritme, metode dan adaftif pada proses belajar. Langkah awal adalah mengenali diri sendiri. Apakah prioritas ilmu yang ingin dipelajari? Bagaimana ritmeku untuk belajar? Apakah metode yang paling cocok dan nyaman untukku? Jika sudah menemukan jawaban itu semua maka aku harus adaptif dengan prosesnya.
Semua hal itu diikuti dengan langkah yang ketiga yaitu refleksi diri. Tujuannya agar bisa mengevaluasi dan menginternalisasikan ilmu hasil belajar dalam aktivitas sehari-hari. Dengan refleksi akan terungkap apakah caraku sudah tepat dan bagus, apa yang harus diperbaiki, hal apa yang harus lebih dimaksimalkan dalam pengamalan, serta apakah proses yang dilakukan sudah efektif. Jangan sampai terus jalan tanpa rehat sejenak, namun ketika sudah jauh ternyata baru tersadar ternyata ada yang salah dalam proses pembelajarannya.
Lalu selanjutnya apa?
Semua rangkaian yang tadi sudah dipaparkan harus dianalisis dengan prinsip critical thinking yang sudah dipelajari di materi sebelumnya. Alhamdulillah materinya sudah menempel dan selalu dipraktekkan sehari-hari. Sekaranglah saatnya bertanya kembali pada diri apakah sudah baik, sudah benar, dan sudah bermanfaat apa yang dipelajari? Jika semuanya sudah oke, maka masih ada tahapannya yang perlu dilakukan.
Ckckck..banyak sekali ya?
Betul sekali. Maka dari itu Bu Septi mewanti wanti bahwa 'semuanya memang tidak mudah. Tapi, kita bisa membuatnya jadi menyenangkan.' Jadi, semangat terus dengan semua prosesnya ya.
![]() |
Sumber : Materi Merdeka Belajar, IP |
Ini adalah contoh peta belajar yang bisa dibuat untuk semakin menajamkan proses belajar. Peta belajar ini bisa dibuat dengan berbagai cara, namun mindmap ini adalah cara paling sederhana yang bisa dilakukan. Dengan peta jalan ini maka semua yang dibutuhkan untuk kita mengembangkan diri akan tergambar dengan jelas.
Di akhir sesi materi, Mba Lulu memberikan closing statement yang menarik sekali untuk aku renungi, bahwa seorang ibu yang merdeka belajar akan membuat anaknya kelak juga memiliki kemerdekaan dala belajar. Itu semua akan menjadikan mereka menjadi sosok-sosok yang sukses di masa depan. Aamin..
***
Setelah menikmati hidangan Appetizer ini, saatnya merefleksikan materi ke dalam kehidupan. Caranya dengan mengerjakan misi yang terkait dengan materi yaitu membuat peta belajar yang sesuai dengan diri kita. Ini artinya aku harus menyelami diriku untuk bisa mengerjakan misi ini. Mba Dyah -pemateri pada misi 2- memberi pesan bahwa misi harus dikerjakan sebaik mungkin agar menjadi satu catatan perjalanan para pembelajar yang bisa memberi efek perubahan sikap, akhlak, dan mental, serta performa ke arah yang labih baik. Bismillah.. Aku akan mulai menguraikan misiku.
Aku pun membuat sebuah penggambaran peranan diriku sendiri. setelah ditelaah aku memiliki setidaknya 5 peran yang harus kujalani. Sebagai Individu, sebagai istri, sebagai seorang ibu, sebagai anak, dan sebagai bagian dari masyarakat dan dakwah. Dari semua peran itu, ternyata aku lebih banyak mengalokasikan waktu untuk pengembangan diri pada area di luar aktivitas rumah.
Suami memang mendukungku sepenuhnya untuk melakukan kiprah di luar dan aku bahagia menjalankannya. Aku mengajar dan aktif di masyarakat, serta mengikuti beberapa kelas untuk mendukung aktivitas mengajarku. Dan itu membutuhkan waktu yang banyak. Tanpa kusadari sepertinya itu menyedot banyak energiku di luar dan menyisakan kelelahan saat melakukan aktivitas domestik dan membersamai anak. meskipun semuanya tetap berjalan dengan semestinya, namun aku merasakan harus ada peningkatan dalam hal peranku sebagai istri dan ibu.
Setelah aku mengerucutkan peran yang ingin dipelajari, saatnya memilih topik yang spesifik untuk dibuat peta belajar. Untuk mendukung peran sebagai istri, aku memutuskan mendalami ilmu tentang Manajemen Dapur. Ini penting, karena suami adalah sosok yang memiliki bahasa cinta pelayanan. Ia sangat senang jika diberikan pelayanan berupa menu yang berbeda setiap jam makan. Selama ini dia memang tidak membebaniku, karena aktivitasku di luar yang membuat aku terkadang tidak sempat memasak. Oleh karena itu aku butuh ilmu ini agar aku tetap optimal di dapur meskipun memiliki kesibukan di luar rumah.
Selanjutnya, untuk mendukung peranan sebagai ibu aku memilih ilmu berkisah dan read aloud. Aku ingin memaksimalkan kembali bonding bersama anak anak lelakiku yang kini tengah aktif-aktifnya dengan kisah dan buku. Aku berharap ini bisa menjadi media untuk menyampaikan pembelajaran serta nilai-nilai akhlak dan adab yang efektif buat mereka. Selama ini aku sudah jarang membersamai anak anak membaca karena mereka memang sudah suka dengan buku. Abang yang usianya menjelang 8 sudah mandiri membaca buku sendiri, bahkan kadang membacakan buku untuk adik yang usianya 2 tahun. Adik pun sudah punya waktu tersendiri untuk membaca buku setiap harinya. Potensi dari anak-anak sudah ada, tinggal aku yang meningkatkan diri untuk lebih powerfull membersamai mereka.
![]() |
Dokumentasi pribadi via canva |
Setelah menentukan ilmu yang dipilih, maka saatnya membuat peta belajar yang akan ditempuh dalam waktu dekat ini. Berikut ada peta belajar yang berhasil dibuat:
![]() |
dokumentasi pribadi |
Dengan adanya peta belajar ini, ke depan aku akan semakin fokus untuk mencari apa yang kubutuhkan yang sudah direncanakan ini.
Alhamdulillah...
Misi 3 Allah mudahkan untuk dilaksanakan.
Semoga Istiqomah.
Salam,
Acelya.
#Zona2 #PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta #Matrikulasi10 #InstitutIbuProfesional #IbuprofesioanforIndonesia #ip4id2022 #womenincooLABoration
Sumber :
- Materi Live Facebook Merdeka Belajar
- www.canva.com
- https://www.kompasiana.com/syekhmuhammad/5df20d25d541df6ca8471992/merdeka-belajar-atau-belajar-?page=2&page_images=1
- https://mbaratna.com/2021/12/belajar-manajemen-dapur-di-kelas-pawon.html
- https://mommiesdaily.com/2017/08/31/manajemen-dapur-yang-perlu-diperhatikan-ibu-bekerja/
- https://mamapapa.id/manfaat-storytelling-bisa-menumbuhkan-kreativitas-anak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar