Jumat, 28 Desember 2012

Tersenyum Saat Diuji

Jika Allah memberimu ujian, itu adalah kenikmatan. Karena dari ujian Allah hendak naikkan tingkatan keimananmu.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami Telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-Quran Surat Al-Ankabuut Ayat 2)






Jika karena ujian, engkau menangis tersedu-sedu, menangislah pada Allah, bukan pada selain-Nya.

 "Dan Janganlah Kamu Bersikap Lemah Dan Janganlah Pula Kamu Bersedih Hati Padahal Kamulah Orang-orang Yang Paling Darjatnya Jika Kamu Orang-Orang Yang Beriman"


Namun, jika kau mampu tersenyum sabar justru saat ujian datang, engkau berhak bahagia. Karena engkau sudah tahu apa hakikat ujian.

"Aku Rasulullah mengagumi seorang mukmin yang bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia bersyukur dan bersabar" (HR Ahmad)

Jika engkau bersabar kala ujian menimpa, maka sesungguhnya itulah cara Allah mengugurkan dosamu.

"Tidaklah seseorang tertusuk duri kemudian bersabar dan mengharap pahala dari Allah, kecuali akan Allah hapuskan dosa-dosanya pada hari kiamat."
Bersabar adalah pilihan mulia, karena sesungguhnya ujian adalah bukti cinta Allah kepada orang yang Ia cintai.

“Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan jika Allah mencintai suatu kaum Dia akan menguji mereka, siapa yang ridha maka baginya keridhaan (Allah) dan siapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah)." (Hadits riwayat Tirmidzi (no. 2576)

 Sebaik-baik orang yang bersabar kala mendapatkan ujian adalah orang yang menyerahkan semua ujian hanya kepada Allah.

: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-BAqarah: 155-158)

Saat tak ada ujian yang menerpa, berhati-hatilah, karena bisa jadi Allah tengah mengabaikanmu.

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang diinginkan Allah kebaikan maka Allah akan mengujinya.”

Jika ujian yang sama datang bertubi-tubi, itu tandanya engkau belum mampu lulus dari ujian yang sama.
“Ujian selalu bersama dengan orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun.” (Hadits riwayat Tirmidzi (no. 2687) 

Hakikatnya, apapun yang Allah kehendaki untukmu, itulah yang terbaik menurut kadarNya. Semua kesedihan dan kebahagiaan yang kau rasakan hanyalah peristiwa. Hikmah dibalik itu semua adalah kebaikan dari Allah. Hikmah itu yang harus dipelajari, Dalam ujian, kau akan mampu menangkap pembelajaran yang Allah beri. Namun, dalam kesenangan kau akan terlalaikan dan mengabaikan hikmah yang seharusnya kau temukan.
Karena itu, tersenyumlah saat diuji, karena kau akan bersiap menuju tingkatan selanjutnya yang lebih tinggi :)

Tapi, jalan kebenaran..
tak akan selamanya sunyi..
ada ujian yang datang melanda..
ada perangkap menuju mangsa..

mengharap senang dalam berjuang ..
bagai merindukan bulan di tengah siang..
jalannya tak seindah kedipan mata..
pangkalnya jauh ujungnya belum tiba..
(saudjana: Sekeping Hati)