Pekan ini para penjelajah samudera Amarta mendapatkan hidangan pembuka yaitu tentang core value Ibu Profesional. Disajikan oleh Widyaiswara yang keren yaitu Bunda Endang Prasdianti dengan sangat apik sehingga materi sangat mudah dikunyah dan dinikmati oleh kami semua yang hadir menyimak.
Di awal, Teh Dian (begitu Teh Alin sebagai moderator memanggil WI hari ini) bertanya pada semua penjelajah tentang motivasi mengikuti Ibu Profesional. Banyak jawaban dari para penjelajah, namun yang klik juga dengan jawaban saya adalah mencari jati diri. Ya, saya ingin di Ibu Profesional ini saya benar-benar ingin menggali potensi saya sesuai dengan alur belajar yang benar dan mendasar. Sehingga apa yang nanti saya pelajari bisa benar benar menjadikan saya ahli di bidang tersebut.
Untuk bisa menjalani hari hari di Ibu Profesional, semua penjelajah harus memegang teguh Core Value Ibu Profesional yang menjiwai semua gerak langkah dalam komunitas ini. Nah, ketika sudah menjiwai core value ini maka kelak tidak ada pertanyaan 'apa yang kudapat jika aku mengambil suatu peran?' melainkan kita semua akan senang hati dalam mengambil peran sesuai dengan yang kita suka dan bisa.
Di program matrikulasi ini kita diajak untuk menjiwai core values sesuai dengan yang dibutuhkan di matrikulasi. Kelak, di jenjang perkuliahan selanjutnya setiap core value akan diperdalam lagi sampai semua bisa melaksanakan semua tahapan core values.
Core values ini ngga boleh dihafal atau diucapkan saja, melainkan harus dijiwai pelaksanaannya. Kalau kata Bu Septi, setiap aktivitas di Ibu Profesional harus diberi ruh agar kebaikan yang dihasilkan bisa dirasakan oleh sesama. Apalagi beliau juga bilang, 'Maju atau tidaknya suatu peradaban bergantung dari perempuannya'. Maka dimulai dari sini kita menerapkan ruh dalam setiap aktivitas supaya dari tangan kita bisa menyumbang batu bata peradaban yang gemilang.
Lalu, apa saja core values Ibu Profesional itu?
1. Belajar
Sifat yang selalu didasari rasa ingin tahu. Erat kaitannya dengan perubahan kondisi manusia dan komunitas perubahan tersebut dapat berupa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku peningkatan kecakapan pengetahuan sikap kebiasaan pemahaman keterampilan daya pikir dan kemampuan-kemampuan lain.
2. Berkembang
Sifat yang menunjukkan proses menuju keadaan yang lebih baik sudah menjadi hukum alam bahwa semua pasti berubah Ibu profesional selalu mengusahakan perkembangan yaitu berubah menjadi lebih baik hingga sampai di kondisi optimal
3. Berkarya
Sifat yang menyatakan bagaimana seseorang memaksimalkan sumber daya yang ada dalam diri dan lingkungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal dan bermanfaat bagi banyak orang
4. Berbagi
Sifat yang menunjukkan keikhlasan memberikan kepada pihak lain segala sesuatu yang ia miliki baik dalam bentuk ilmu jasa maupun barang, prinsip dari berbagai ilmu adalah menyampaikan sesuatu yang sudah kita praktekkan.
5. Berdampak
Sifat yang selalu ingin memberikan pengaruh secara kuat, yang bisa mendatangkan akibat yang lebih positif.
Di matrikulasi, penjelajah diarahkan untuk fokus dulu terhadap proses belajar dan berkembang. Bagaimana cara belajarnya? Dengan merdeka belajar. Menggali apa yang ingin kita pelajari, belajar dari sumber yang kita sukai, mempelajari apa yang membuat kita bahagia. Lalu bagaimana cara berkembang? Salah satunya dengan aktif berdiskusi di grup IP supaya kita bisa menerima ilmu dan mengolah serta membagikan apa yang kita tahu di grup tersebut.
Itulah mengapa di Ibu Profesional setiap materi yang diberikan akan diiringi oleh praktek membuat misi yang dituangkan dalam jurnal. Ini adalah salah satu cara untuk menerapkan core values karena untuk membuat misi kita harus memahami materi yang telah diberikan, berdiskusi aktif tentang misi, menyelami lebih dalam pada diri sendiri untuk bisa merefleksikan materi ke dalam misi pribadi (daan ini proses yang paling lama buat saya pribadi :). Selesai mengerjakan misi, kita juga bisa menyimak tamu penjelajah yang misinya menarik dan inspiratif. Inilah sesi yang paling fun selama di matrikulasi. Dan semua proses itu membuat kita semakin menjiwai core values.
'Practice make perfect'. Teh Dian kurang setuju dengan kalimat ini karena itu berlaku untuk mereka yang memang punya bakat dan talenta saat melakukannya. Yang lebih tepat yang diyakini Teh Dian adalah 'Practice make progress'. Setiap kita melatih diri terhadap sesuatu pasti akan ada progres yang terlihat meskipun progres itu terasa sangat kecil. Hal itu sudah cukup disebut progres bagi seorang pembelajar.
Teh Dian juga menepis anggapan 'kosongkan dulu gelas' sebelum belajar. Kalimat yang sangat sering dipakai oleh moderator sebelum acara-acara seminar atau training dimulai. Beliau bilang kosongkan gelas itu berarti menghilangkan proses critical thinking seorang pembelajar. Yang lebih tepat seharusnya, tuangkan yang di dalam gelas pada lahan lahan agar bermanfaat dengan cara berbagi ilmu yang kita punya. Olah ilmu yang diterima, iringin dengan Critical Thinking dan adab yang baik.
Ohya, satu hal yang paling saya ingat dalam sesi kali ini adalah jangan minder dengan dengan diri sendiri. Kenali diri supaya bisa tahu potensi diri dengan begitu kita akan menemukan kalau kita memiliki sesuatu yang menjadikan kita lebih percaya diri. Beranikan diri ambil peran karena di saat itulah core values akan teruji.
Alhamdulillah materi ini sangat membakar semangat para penjelajah apalagi disambung dengan sesi tanyak jawab yang sangat seru dan inspiratif. Insya Allah ini menjadi bekal yang sangat menyenangkan untuk mengerjakan misi di zona 2 misi 4.
Dan inilah hasil perenungan misi yang tertuang dalam jurnal belajar berikut ini berdasarkan peta belajar yang sudah dibuat pekan lalu. Semoga saya dan semua penjelajah bisa menikmati semua proses belajar, menjalankan semua core values dengan bahagia dan lulus bersama dari matrikulasi untuk mengarungi kawasan menarik lainnya.
Aamiin..
Salam,
Acelya.