Hari ini aktivitas lumayan padat. Semua sudah tercatat di jurnal. Pagi hari sebelum beraktivitas di luar. Aku harus memastikan dulu bahwa kegiatan untuk Salman sudah terlaksana. Kalau tidak, ia akan rewel dan tidak tenang saat menemani aku mengajar nanti.
Hari ini kami berencana membuat bendera Indonesia dan Palestina. Sebelum dimulai, kami mengawali dengan membaca bersama buku tentang Nabi Musa. Salman tidak mau dibacakan buku lama-lama. Baru 1 halaman dibacakan, ia mengambil alih bukunya lalu sibuk menunjuk gambar dan tulisan dalam buku. Ia bertanya banyak hal tentang yang ia lihat. Aku menjawab pertanyaannya satu per satu.
Selesai membaca buku, kami mulai membuat prakarya. Salman bertugas memotong sendiri kertas yang sudah diberi garis. Ia pun mengambil gunting lalu memotong kertas dengan hati-hati. Di awal ia tak merasa kesulitan saat memotong. Namun, di pertengahan, Salman mengalami kendala kebingungan memegang kertasnya. Ia juga mengeluh guntingnya keras. Ianoun meminta tolong padaku agar bisa melanjutkan prosesnya.
Namun, aku tidak melanjutkannya. Aku ambil kertas lain dan memberi contoh memakai kertas dan gunting lain. Awalnya Salman hanya melihat dengan kebingungan. Namun setelah mengamati beberapa saat, Salman bisa mengikuti proses menggunting hingga selesai.
Dalam hal ini, aku melihat Salman bersemangat melakukan aktivitas menggunting seperti ini. Meskipun sesekali ia tidak fokus, namun bisa menyelesaikan proses menggunting hingga akhir.
Setelah kertas digunting, selanjutnya memberi warna dengan cat dan kuas. Di bagian ini Salman lebih hati-hati karena ia tak mau kotor. Kami pun melanjutkan proses melukis bendera dengan aneka warna.
Selesai melukis, Salman inisiatif membersihkan kuas dan tempat untuk menaruh cat. Ia membersihkan di bawah keran hingga bajunya kebasahan. Setelah bersih lalu Salman mengeringkan memakai tisu. Tak lupa ia laporan padaku, "Umi aku dapat pahala banyak, karena udah membereskan lukisan." Katanya.
Alhamdulillah, Salman masih terus dilatih kemandirian dalam hal merapikan rumah dan merapikan diri. Sepertinya ia menyenangi proses merapikan sesuatu. Setiap kali selesai merapikan ia selalu menghitung pahalanya.
Begitulah anak anak, dengan tulus ia melakukan sesuatu dengan niat ingin mendapat pahala. Semoga aku sebagai orangtua pun bisa selalu bersemangat dalam melakukan kebaikan.