Dibuat terharu dengan dialog kami siang ini. Tak biasanya, sejak awal kubuka pembicaraan di motor, Syamil sangat kooperatif dalam menjawab. Sebelumnya biasanya dia banyak menjawab "ngga tahu", "lupa", dan sejenisnya. Kali ini berbeda.
Umm: "Bang, kalau kelas 3 pelajaran di sekolah semakin susah atau gimana ya...?"
Syamil : "Kalau matematika sih, masih adaptasi ummi, kan masih awal pembelajaran.."
Umm : "Kalau kelas Qur'an dan Iman gimana?"
Syamil : "Kelas Al Qur'an, lebih susah sih.. ustadzah minta semuanya nulis ayat Al bayyinah mi, ayat 1. Kan panjang banget Mi.. pegel. Nulis satu ayat bisa berapa menit.."
Umm : "Syamil tahu penulis Wahyu Rasulullah, Zaid bin Tsabit? Beliau yang bikin kita sekarang bisa tahu Al Qur'an.. jadi penulis ayat Al Qur'an itu juga pahalanya besaaaar sekali Bang. Setiap ada ummat muslim yang baca Al Qur'an, pahalanya juga sampai ke Zaid bin Tsabit. Makanya Abang yang semangat nulis ayat Al Qur'an yaa."
Syamil ; "ya, aku sih nulis 1 ayat aja lama banget mi."
Umm : "Ndak apa, nanti juga terbiasa. Terus kelas iman gimana?"
Syamil : "Hari ini kan ustadzah ngajarin surat baru. Abang udah hafal."
Syamil pun baca surat Al a'la ayat 2.
الذي خلق فسوي
(Yang menciptakan kemudian menyempurnakan)
Umm : "Masya Allah... Jadi yang bentuk tubuh yang kita miliki itu Allah yang menyempurnakan ya bang..."
Syamil : "Tapi mi... Kenapa ada orang yang punya kaki tapi kakinya dia ngga berfungsi?"
Umm : "itu kehendak Allah memberikan ujian itu sama orang tersebut. Supaya Allah tahu, dia bersyukur atau ngga.. karena kalau Allah memberikan ujian berupa kakinya yang ngga berfungsi, Allah juga pasti akan memberi kelebihan di hal yang lain. Misalkan, dia ternyata jago sekali melukis, pidato, atau membuat program canggih."
"Kaya Syamil, Allah kasih kelebihan berupa bisa bercerita..Abang bersyukur ngga?"
Syamil : "Iya sih kadang aku lupa bersyukur mi."
Umm : "sama, umi juga.. kita saling mengingatkan ya Bang."
Masya Allah, kembali tersadarkan dengan materi pelajaran Syamil hari ini, bahwa Allah telah menyempurnakan penciptaan setiap makhluk. Tak ada sedikitpun ciptaan Allah yang cacat. Maka kita tak boleh memandang rendah siapapun di muka bumi ini. Selalu positif memandang alam ciptaan Allah karena banyak pelajaran yang bisa diambil bagi orang yang berpikir.