Minggu, 13 Oktober 2024

Hadiah Kecil Untuk Diri Sendiri

Hari itu aku tak tahu tanggalnya persis. Namun aku ingat bahwa itu adalah hari yang ternyata menjadi penentu penting dalam hidupku di masa kini. Aku ingat saat itu aku tengah melakukan perjalanan panjang terjauhku selama aku hidup. Yogyakarta. Sebuah kota yang aku tuju karena aku akan mengikuti mukhoyyam Al Quran Nasional Akhwat. Ya, karena Al Quranlah aku bisa berada di sana. Dengan bekal seadanya baik secara fisik, materi, bahkan hafalan. Namun semua bisa terjadi karena Allah yang mengizinkan aku kesana. 

Disanalah aku terdampar. Di antara para hafizhoh penghafal Al Quran yang gerak langkahnya membuat hati iri. Senyumannya sangat menenangkan. Keramahannya sangat membuat nyaman. Lantunan bacaaan mereka sungguh membuat siapapun yang mendengarkan tak inginkehilangan suara-suara surgawi itu. 

Tapi tulisan kali ini bukanlah tentang Mukhayyam, lain kali aku akan ceritakan itu lebih dalam. Ada satu kejadian kecil saat itu yang ternyata jadi suratan takdir bagiku di masa kini. Saat itu adalah pertama kali aku menyimak langsung taujih dari Gurunda Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf. 

Malam hari setelah serangkaian jadwal yang pada kami menyimak untaian Al Quran teriring dari lisan beliau. Semua penting, sehingga pena sungguh tak bisa berhenti untuk mencatat bulir-bulir ilmu yang terus terhasilkan. Namun apa daya, kekuatan tangan, kejelian telinga, serta ketajaman otak saat itu masih kurang mumpuni unutk bisa mencatat keseluruhan tausiyah. Belum lagi gaya penyampaian beliau yang sarat akan ayat Al Quran, seakan Al Quran sudah mengalir dalam darahnya beliau. Terkadang beliau menyebutkan ayat itu di surat apa, namun lebih sering hanya mengutip saja tanpa menyebutkan lebih detail tentang suratnya.

Bagi peserta yang sudah hafidzoh keseluruhan Al Quran mungkin mudah memindai ayat itu adala di surat apa. Tapi bagiku, semuanya amatlah serba ngeblank. Mau membuka mushaf, tidak akan keburu, mau bertanya pada peserta lainpun mereka semua sedang khidmat menyimak. Oh, aku yang tipe belajarnya harus mencatat akhirnya hanya termangu dan mencatat poin poin penting dengan sangat singkat saja. Sungguh di luar kebiasaanku yang mengharuskan mencata selengkap dan sedetail mungkin. 

Saat itu, aku memang tidak terpikirkan sama sekali untuk mencatat di ponsel. Selain karena sungkan, juga karena panitia tidak mengizinkan peserta memakai ponsel. Semua ponsel tak boleh terlihat ada di atas meja saat tausiyah. Harus dinonaktifkan atau disenyapkan dan ditaruh dalam tas. Jadi begitulah, momen tausiyah pertama terlewatkan karena kendala yang aku alami. 

Singkat cerita, aku pun berusaha lebih ekstra unuk mengikuti tausiyah kedua. Aku bertekad ingin lebih khusyuk lam menyimak materi. Maka aku memilih makan dengan agak cepat, lalu langsung bersiap menuju aula untuk mengincar bangku terdepan persis di hadapan meja Ustadz saat akan tausiyah. Aku berharap, dengan begitu ilmu yang kudapat bisa maksimal dan catatanku bisa lebih lengkap dari sebelumnya. 

Sesampainya di aula, ternyata bangku yang aku incar sudah ditempati oleh seorang Ummahat. Beliau bersasal dari Jakarta. Kami berkenalan lalu aku minta izin untuk duduk di samping beliau. Aku akhawatir bangku di sebelahnya sudah ada yang menempati, walaupun masih kosong. Maklum, terkadang ada juga yang sering menitip bangku pada temnannya. Sehingga meskipun orangnya belum ada, tapi tas atau penanda lainnya sudah diletakkan untuk menandai bahwa itu bangku mereka.

Kajian pun akhirnya dimulai kembali. Aku sudah siap siap mencatat dengan pena dan buku catatan. Namun aku terperanjat sekali tatkala ummahat di sebelahku mengeluarkan perangkatnya untuk mencatat, yaitu tablet lengkap dengan mesin ketik mininya. Masya Alah, di tahun 2011, 13 tahun lalu, itu adalah benda yang canggih yang baru kali itu mungkin aku lihat. Biasanya yang aku lihat hanya laptop saja atau yang sejenisnya. Sehingga aku berdecak amat kagum ketika melihat alat tempurnya untuk mencatat yang sangat luar biasa. Sungguh sangat mencerminkan niat kuatnya untuk belajar. Masya Allah. 

Selama kajian, kini pikiranku terbelah. Pertama karena terpukau dengan kedalaman ilmu yang Gurunda sampaikan. Kedua, terpukau melihat kelihaian jari jemari ummahat disebelahku dalam merekam kata demi kata yang Gurunda sampaikan. Ah, aku iri sekali saat itu. Mukhayyam ini bukan saja melesatkan cita-citaku untuk menjadi ahlul Quran sebagaimana para guru dan peserta lainnya disini. Tapi juga melecut diri ini agar suatu saat bisa punya perangkat seperti itu juga supaya memudahkan dalam mencatat berbagai ilmu penting. Terbukti, dengan alat catat yang canggih, catatan yang luar biasa pun mampu direkam dengan baik dalam tulisan ummahat tersebut. Aku sangat terbantu dengan catatannya. Sungguh rapi dan lengkap. Saat membacanya seolah kita kembali bisa menyimak Gurunda di hadapan kita. Ya Allah berikanlah pahala yang mengalir bagi beliau, aamiin.

Peristiwa itu amat berkesan bagiku. Dan ternyata kini menjadi sebab bagiku untuk bisa berkarya lewat ilmu. Terhitung sejak covid, kesukaanku mencatat kajian menjadi salah satu cara untuk menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain. Aku akhirnya sering diminta untuk menjadi notulen jika sedang ada kajian. Akuingat, di dunia televisi orang yang sering dipanggil untuk jadi notulen adalah Kang Maman. Bahkan beliau membuat buku yang judulnya No Tulen. Isinya adalah catatan perjalanan hidup beliau yang terjadi sehari-hari, namun bisa diambil pelajarannya oleh yang membacanya. Aku pun bercita-cita demikian. Membuat buku yang isinya refleksi perjalanan hidup yang dialami setiap hari. semoga tercapai.

Kini aku merasa Allah sedang mendukung mimpiku tersebut. Ia memberi aku perangkat tab lewat seseorang yang amat berbaik hati dan dermawan. Untuk mensyukurinya, aku oun memberi hadiah  kecil untuk diriku sendiri. Aku melengkapi perangkat menulisku dengan membeli keyboard mini portable. Ternyata saat dipakai amat menyenangkan. Bunyi setiap tombolnya amat menjadi healing untukku. Aku merasa bahwa aku sudah menjadi penulis betulan. Padahal masih penulis untuk blog pribadi saja. Hehe. Tap memang pengalaman menulis via sentuhan layar dan via mengetik di tuts keyboard memang amat berbeda. Sungguh bahagia, ketika jari-jari ini menari di atasnya untuk merekam kata demi kata dari para Gurunda yang telah memberikan ilmu. Semoga ini jadi salah satu  jalan agar prosesku dalam menuntut ilmu semakin berkualitas. 

Dan ini juga jadi tulisan blog pertamaku menggunakan keyboard ini. Sungguh bahagia. Semoga aku bisa lebih banyak menulis disini. Semoga ide ide akan semakin banyak mengalir deras dengan hadiah kecil ini. Semoga Allah mengizinkanku membuat buku solo agar bisa mendapatkan pahala jariyah darinya. Amin.

Terimakasih wahai diri, sudah memberikan hadiah kecil yang amat berharga hari ini.





Selasa, 08 Oktober 2024

Taujih Kemenangan

Taujih Rabbaniyah Gurunda KH. Abdul Aziz Abdul Rauf 


✅️Redaksi kemenangan dalam Al Quran

Istilah kemenangan di dalam Al Quran digambarkan dengan kata fathun dan nashron. Contoh penggunaan kata tersebut ada pada Al Quran surah Ash Shaf ayat 13 , An Nashr ayat 1, dan Al Fath. 

Ash Shaf ayat 13 

وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.


An Nashr ayat 1

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

Sementara itu di surah Al Fath Allah menyebutkan Nasrun dan Fathun dalam ayat yang terpisah. Yaitu di ayat 1 dan ayat 3. 

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,

وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا

Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).


✅️Perbedaan antara نَصْرًا dan وَٱلْفَتْحُ : 

Nashr apabila keterangannya baru sampai pada eksisnya gerakan dakwah. Seseorang bisa dikatakan telah mendapat kemenangam dakwah tatkala ia terus melakukan aktivitas dakwah itu sendiri dalam berbagai kondisi. Tatkala difitnah dakwah tetap eksis, tatkala dibulli dakwah tetap eksis, tatkala ingin diberangus tetap eksis. Contohnya adalah pada peristiwa perang badar. 

Sementara itu, al fath menggambarkan kondisi  dakwah yang terakui dan legal keberadaannya di tengah masyarakat. Dakwah telah diterima menjadi satu perangkat yang menghiasi perundangan sehingga aturan hidup bernafaskan aturan islam. 

✅️Yang mana yang tengah kita alami?

Insya allah kita tengah mengalami keduanya, nashrun wa fathun. PKS sudah menjadi kekuatan hukum. Dalam skala tertentu kita sudah mengalami inna fatahna dan nashron aziza. Hanya saja, tentu kita mengharapkan inna fatahna ini berlaku ke tingkat yang lebih tinggi. Maka kita mengupayakan ada di antara kita yang siap menerima amanah dan berjuang menadi presiden, menteri, gubernur, dll. 

Keberadaan mereka dalam rangka memperkuat inna fatahna. Semua itu bisa tercapai dengan seizin Allah selama gerakan politiknya adalah gerakan yang sholih, bukan berpolitik yang bertambah jauh dari Allah.

✅️Biasanya orang berpolitik itu tambah solih atau sebaliknya?

Kita harus banyak belajar dan mencontoh salah satu politisi yang kita miliki. Ustadzah Yoyoh Yusroh, almarhumah,  adalah contoh sosok yang semakin banyak berpolitik, ia semakin sholihah. Uang dari politik hanya numpang lewat, bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan dakwah. Ini adalah contoh sosok yang digambarkan oleh Allah sebagai sosok yang termuliakan dengan kehendak Allah (وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ)

Di sisi lain, ada juga oknum yang ketika ia sudah diantaranya oleh dakwah menuju posisi tinggi tertentu, ia berpaling. Enggan untuk membagi 'pendapatannya' untuk dakwah,, karena berdalih ia menang karena rakyat yang memilihnya.  Tiba-tiba ia menjadi bakhil dan puncaknya melenggang meninggalkan jamaah menuju pada 'kendaraan' lain. Maka sosok seperti mereka pasti akan sangat disenangi oleh partai lain dan disambut sedemikian rupa. Yang demikian adalah contoh sosok yang dihinakan oleh Allah (وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ). Naudzubillah. 

✅️Akibat jika seseorang tidak sholih dalam berpolitik

Jika ada orang yang tidak sopan pada dakwah, maka Allah akan cabut hidayah dalam hatinya. Meski namanya terukir dengan indah di posisi yang ia tempati, namun ia akan terjerumus dalam jajan syahwat yang amat mahal harganya. Ketika ia masuk politik justru akan terhinakan. Gara gara politik ia malah jadi tidak sholih. Padahal dakwah ingin ia tetap sholih terlebih saat sudah berpolitik. Naudzubillah...


✅️Ingatlah bahwa salah satu yang kita laksanakan adalah bagian dari Ushul Isyrin pada asas pertama : 


الإِسْلاَمُ نِظَامٌ شَامِلٌ يَتَنَاوَلُ مَظَاهِرُ الْحَيَاةِ جَمِيْعًا فَهُوَ دَوْلَةٌ وَوَطَنٌ أَوْ حُكُوْمَةٌ وَأُمَّةٌ، وَهُوَ خُلُقٌ وَقُوَّةٌ أَوْ رَحْمَةٌ وَعَدَالَةٌ، وَهُوَ ثَقَافَةٌ وَقَانُوْنٌ أَوْ عِلْمٌ وَقَضَاءٌ، وَهُوَ مَادَةٌ وَثَرْوَةٌ أََوْ كَسْبٌ وَغِنَى، وَهُوَ جِهَادٌ وَدَعْوَةٌ أَوْ جَيْشٌ وَفِكْرَةٌ، كَمَا هُوَ عَقِيْدَةٌ صَادِقَةٌ وَعِبَادَةٌ صَحِيْحَةٌ سَوَاءٌ بِسَوَاءٍ

Islam adalah agama yang menyeluruh, mencakup semua bidang kehidupan; Islam adalah negara dan watan atau pemerintah dan umat. Akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan. Pengetahuan dan undang-undang atau ilmu dan kehakiman. Kebendaan dan harta atau usaha dan kekayaan. Jihad dan dakwah atau tentara dan fikrah. Akidah yang benar dan ibadah yang sah tidak kurang tidak lebih.

✅️Maka implementasinya adalah: 

1. Dakwah harus bisa mengantarkan umat islam berkuasa. 

2. Berkuasanya kita, hadirnya wakil wakil kita di pemerintahan adalah dalam rangka melayani ummat ke arah yang lebih baik.

3. Umat islam bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan bisa menjalankan syariat dengan aman di negeri sendiri. Fikroh ini sudah dihancurkan oleh penjajah Barat selama 2 abad, sehingga untuk menyadarkan lada ummat pun butuh waktu yang amat panjang dan proses yang berliku. 

4. Islam ikut terlibat dalam penyelenggaraan negara, baik sebagai penyelenggara utama, ataupun sebagai pendukung penyelenggara. Jangan sampai ummat islam tak tahu siapa yang peduli pada mereka di zaman yang serba susah

✅️Siapa yang menjalankan politik dengan prinsip tersebut maka insya allah akan menjadi aktivis politik yang sholih dan dengannya meraih وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ


✅️Mari Belajar Dari Kisah Burung Hud Hud

QS An Naml 20-

وَتَفَقَّدَ ٱلطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَآ أَرَى ٱلْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ ٱلْغَآئِبِينَ

20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.


Mengapa allah sampai mengabadikan burung hud hud? Karena ia adalah aktivis politik. Ia adalah salah satu tentaranya Nabi Sulaiman yang merupakan raja di masa tersebut.  Burung Hud hud punya peran yang penting  dalam penyebaran dakwah Nabi Sulaiman. Nabi sulaiman memang Allah berikan kekuasaan meliputi pasukan dari kalangan hewan dan jin, seperti tergambar di surat An Naml ayat 17. 

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

✅️Jadilah kader politik yang يُوزَعُونَ

Yaitu tentara yang siap kapan saja dimobilisir. Dimulai dari mampu berbasis rapi dalam jamaah, siap siaga hingga mampu ditugaskan kemanapun pimpinan memerintahkannya. Jika dengan WA saja kader dakwah bersedia berangkat menunaikan amanah, berarti mereka termasuk يُوزَعُونَ. Maka bersikaplah يُوزَعُونَ untuk kemenangan Ustadz Syaikhu, untuk kemenangan Ustadz Atang, dan semua yang sedang berjuang meraih kepercayaan masyarakat. 



✅️Jangan sampai pengamalan  يُوزَعُونَ kita amat terlambat

QS Fushilat 19
وَيَوْمَ يُحْشَرُ أَعْدَآءُ ٱللَّهِ إِلَى ٱلنَّارِ فَهُمْ يُوزَعُونَ


19. Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya.

Kata يُوزَعُونَ juga ada di surah Fushilat yang ingin menggambarkan bahwa kelak penduduk neraka dikumpulkan oleh Allah dalam kondisi 
Siaga. Mereka akan bersikap يُوزَعُونَ karena ingin taat dan tunduk pada perkataan Allah. Sikap mereka itu sudah demikian terlambat. Allah ingin sikap itu ditunjukkan mereka saat di dunia, agar mereka tak harus masuk neraka. Kalau kamu tak mau يُوزَعُونَ di dunia maka kamu tak akan bisa يُوزَعُونَ di jannah kelak. 

Maka bersyukurlah jika kita tengah berusaha menjadi يُوزَعُونَ di jamaah dakwah ini. Diminta kesana siaga, diminta kesini siap. Jalani dengan sabar, jangan banyak mengeluh. Jika pun ingin mengeluh jangan dikeluarkan pada manusia, cukup Allah yang menjadi tempat curhat kita. 

"Ya Allah baru kemarin saya sibuk kampanye  sekarang diminta PKS menyapa. Ampuni saya kalau saya sedang capek ya Allah."

Padahal menyapa masyarakat itu bukan semata untuk mendukung Ustadz Syaikhu, tapi untuk memenangkan dakwah ini. Adapun Ustadz Syaikhu ketika dapat amanah ini, andaikata bisa menolak maka ia pasti menolak. Belum selesai jadi presiden, sudah dapat amanah baru. Namun karena beliau adalah sosok yang يُوزَعُونَ, maka beliau taat pada amanah ini. Sampai dua bulan yang lalu belum terlintas bahwa beliau akan dapat amanah ini. Namun karena ini amanah dakwah maka beliau melepas jabatan presiden partai yang kini digantikan oleh Kang Aher. 


Kembali ke burung Hud Hud, ia sudah diperintahkan untuk apel siaga bersama pasukan Nabi Sulaiman,  namun ia absen. Nabi Sulaiman akan menghukumnya, kecuali jika Hud hud bisa memberikan argumen yang meyakinkan. 

لَأُعَذِّبَنَّهُۥ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَا۟ذْبَحَنَّهُۥٓ أَوْ لَيَأْتِيَنِّى بِسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ

21. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.

✅️Begitulah seharusnya seorang pemimpin, di tingkat manapun. Jika jundinya memberikan argumen yang bagus, maka diterima saja. 

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini

✅️ Burung hudhud saja mampu memberikan kontribusi bagi dakwah, lalu bagaimana peran kita?

Hud Hud Mampu memberi info yang menguntungkan dakwah. Bagaimanapun manusia lebih canggih dari Hudhud, maka upayakan kita harus lebih kontributif terhadap dakwah ini. 

Hud hud menemukan ratu yang singgasananya luar biasa, tapi dia musyrik dan sujud pada matahari. Ratu tersebut dikerjain syetan seakan pilihan musyrik mereka adalah pilihan yang benar. 

Ketika seorang makhluk menjadi يُوزَعُونَ dalam kumpulan manusia yang memperjuangkan islam, maka sekecil apapun kontribusinya Allah akan muliakan makhluk itu, hatta hanya sebuah info saja. Sampai akhirnya ratu berkata,  ia berislam bersama Sulaiman.

قَالَتْ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”

✅️Jangan pernah menganggap kecil senua dalam dakwah ini


Betul kontribusi saya kecil, tapi semoga diterima oleh Allah.

Lebih mengerikannya jika menyangka kontribusinya lumayan besar tapi di sisiAlah tak ada apa apanya.  Misal konsultan kemenangan, ia senang kalau mendapatkan sesuatu dari dakwah, sementara jika tidak dapat apapun ia kesal. Rasul berkata orang seperti ini sudah kesurupan dunia. Orang yang tidak ikhlas akan sengsara. Wa idza syita Wa laa takhos. Seperti orang yang kemasuka duri yang susah keluar dari tubuhnya. 

Berdooalah, agar kami diluruskan dalam Dakwah.. qodijtamaat alaa mahabbatika... Kita dicintai suami, mertua saja bahagia. sebaliknya dibenci suami mertua, juga pahit. Betapa bahagianya yang tak terkira kalau dicintai Allah. Namun betapa sempitnya hidup kalau di benci allah. Naudzubillah


✅️Al kahfi tentang kalbun 

Kalbun saja jadi mulia tatkala membersamai dakwah. Ia berkumpul dengan orang mulia, mendukung dan menjaga orang yang mulia. Sementara itu mengapa ada muslim muslimah yang tidak  betah bersama ornag mulia?

Kita semua sedang berusaha terus bersama orang mulia. Maka Jangan meninggalkan perkumpulan yang isinya orang orang mulia.


Ijtamaat ala mahabbatik

Wal taqot ala toatik.

Watawahadat ala dakwatik.

Wata ta-ahadat alaa nusyroti syariatik.

✅️Sadari doa ini, resapi, supaya tidak kehilangan ruhnya. Bahkan jika di halaqah, awalkan doa ini, jangan sampai doa ini dimaknai sebagai pengantar selesainya acara saja. 

Target kita adalah Al fathu dan nashru. Kemenangan yang membuat kita eksis dan menjadi kelompok yang legal serta diakui, ataupun mendapat pertolongan dari Allah yang tidak masuk akal. 

Dakwah selalu menghasilkan pertolongan yang tak masuk akal. Dari mulai perang badr sampai fathu mekkah, itu adalah pertolongan yang tak masuk akal. 

Kok bisa bisanya mau perang terus ngantuk. (Idz yugoshikukumun nuasa amanatan minhu) 

Ngantuknya itu jadi pertolongan, karena Allah-lah yang tahu bahwa orang beriman punya niat untuk memperjuangkan islam. 


Mahabbah dan toah 

Peristiwa yang menggambarkan bahwa kemenangan itu tak masuk akal ada di surat Al fath ayat 21 

وَأُخْرَىٰ لَمْ تَقْدِرُوا۟ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًا

Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu


✅️Kalau kamu istiqomah dalam dakwah kesholihan, keikhlasan, Maka Allah maha kuasa menjadikan dakwah ini menghasilkan hal yang tak masuk akal. 

Maka seringlah melamunkan dalam dakwah: .. "insya allah Ustadz syaikhu menjadi gubernur, 2029 jadi presiden RI."


✅️Dakwah harus bisa menghasilkan alhasil yaumi haqoiqu Al ghaib : Hari ini menjadi Lamunan, dan tidak mustahil allah esok akan realisasikan. 

✅️Kamu belum dikatakan berdakwah jika lamunannya dijawab sendiri dengan kepesimisan kita. Pesimis itu berarti menafikan keberadaan Allah

Dakwah itu harus bulat tekadnya. 

Ayat ini sejarahnya adalah tentang fathu khoibar (kemenangan rasul menghabisi khaibar yang dipimpin oleh marhab). Marhab pernah bermimpi bahwa ia dikalahkan oleh singa. Sementara itu lawan Marhab dari pasukan islam adalah Ali bin Abi Thalib yang memiliki nama (sebelum islam) Haidaro yang bermakna singa. 

Maka pada saat itu Marhab langsung menciut seperti kerupuk disiram air ketika melawan Ali. 

✅️Cobalah latihan secara pribadi untuk memimpin dan mencintai citakan hal hal yang  besar. 

Contoh : rumah masih mengontrak, tabungan ala kulli hal, tapi  mimpikanlah bahwa kita bisa haji, dengan meyakini kekuasaan Allah.

Hal itu harus sampai jadi doa.. "ya Allah.. tabarakalladzi biyadihil mulku wahuwa alaa kulli syai in qodiir, aku bisa haji di 2025 nanti. "


✅️Jangan suka meragukan allah. Jangan mengukur allah dengan versi kita.


"Insya allah di umur sekian, saya sudah hafal 30 juz.."


Kta disuruh baca ayat kursi agar yakin dengan sifat Allah di ayat itu (10 sifat). Dan jangan lupa bahwa setelah ayat kursi ada lanjutan ayat yang harus kita iman. Yakni di ayat 259 surah Al baqarah.


أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ءَايَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَٱنظُرْ إِلَى ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ


Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".


✅️Percayalah bahwa Allah punya kekuasaan yang tidak masuk akal. Jika menurut kita dakwah tak mungkin menang di Indonesia, maka siapa lagi yang akan yakin jika bukan kita. Maka teruslah doakan bahwa Allah-lah yang akan menangkan dakwah ini. 

Allah sampai berkuasa bisa menghidupkan orang mati selama 100 tahun. Allah saja berkehendak menghidupkan keledai lagi. Makanannya bisa awet hihgga 100 tahun

Apalagi hanya untuk menghajikan kita. Apalagi hanya untuk memenangkan dakwah. Hanya allah yang bisa. Dan yang punya keyakinan seperti itu maka ia termasuk tentara Allah. Seperti di surat Al Fath ayat 4 dan ayat 7.

وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,


"Ya Allah jadikan aku bagian dari junud allah.." 

Allah tahu siapa yang mulai merintis jadi tentara Allah. Allah tahu siapa yang bergerak. Allah tahu siapa yang duduk saja.

Kalau kamu tidak mau serius di dakwah ini maka Allah Maha Perkasa. Allah tak butuh kamu.

وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Puncaknya ada di akhir Al Fath. Allah berpesan ✅️berjamaahlah secara sehat.


مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.


✅️Pelajaran dari ayat tersebut: 

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ 1. Yakinlah dengan pemimpin, hormati ia. Karena jika sudah tidak hormat maka akan kehilangan taat.

2. أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ . Bersikaplah dengan sehat pada kawan dakwah dan dan keraslah pada lawan dakwah yang kafir. 

3. تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا. Bangun hubungan hang kuat pada Allah. Siapa yang hubungannya kuat, maka ketaatan nya kuat.


4. كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ. Jika ada orang orang yang seperti ini bagaikan tanaman yang berkembang subur dan tak bisa dihancurkan yang akan menggetarkan orang kafir. Dan saat mereka sudah bergetar, maka datanglah kemenangan itu.

Aamin Ya Allah. Semoga Allah hadirkan kemenangan yang indah bagi dakwah ini. 


Ahad, 6 Oktober 2024

Kantor DPD PKS Kota Bogor

Diresume oleh : Acelya Kencana Puri



Sabtu, 05 Oktober 2024

Pembekalan Pengajar Al Quran


1. Berbahagialah menjadi pengajar Al Quran


قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS Yunus ayat 58)


Biasanya interaksi dengan Al Quran lebih populer dengan cara tilawah, tahsin, tahfiz, ataupun tafsir. Tapi karena sedang kajian ini dikhususkan untuk guru Al Quran maka kita semua mengharapkan interaksi yang lebih daripada itu. Semua guru Al Quran disini, semoga Allah muliakan dengan cara mudah untuk berbuat kebaikan, mudah untuk mendapatkan ampunan Allah, serta mudah untuk menjadi pembuka pintu kebaikan bagi masyarakat. 


2. Menjadi Guru Al Quran berarti kita telah dipilih Allah

Sejak dahulu posisi guru Al Quran adalah posisi yang teramat tinggi. Umar bin Khattab, adalah beliau tak ingin guru Al Quran hidup dalam kekurangan secara materi. Begitu pula di zaman Umar Bin Abdul Aziz, serta di zaman Yusuf Al Hajaj, guru Al Quran menjadi penopang penting dalam aspek kehidupan. Meski sekarang sudah tidak keren dipandanganya tapi masih ada yang mau mengajar Al quran, maka itu adalah bukti keikhlasan kita kepada Allah. 

Berbeda dengan masa kini. Guru Al Quran terkadang dipandang sebelah mata. Kini mungkin jarangi ada yang sejak awal sengaja bercita2 jadi guru Al Quran. Selain karena secara keduniaan bukan lagi dipandang sebagai sesuatu yang posisinya tinggi, juga karena sering dipandang sebelah mata. Maka tatkala Allah menakdirkan kita jadi seorang pengajar Al Quran, itu artinya kitalah yang dipilih oleh Allah, seperti dalam surah Fathir ayat 32. 


ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ} [فاطر : 32]


Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS Fathir ayat 32)


3. Tetap optimis, meski kita belum jadi pengajar Al Quran yang berkapasitas tinggi

Walaupun guru Al Quran ada juga yang secara keimanan nilainya masih dibawah, tapi tetap masih dimuliakan oleh Allah. Atau masih dalam kondisi yang digambarkan pada potongan ayat,

 ...فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ

"Lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri.."

Jika terus memperbaiki diri, maka Allah akan terus memberi pahalanya bagi mereka. Asalkan mereka melakukan hal-hal yang memproses mereka menjadi lebih baik.


4. Berkumpul dengan ahlul quran lain adalah cara untuk meninggikan  kualitas, serta menyehatkan jiwa dan batin pengajar Al Quran 


وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه


“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).


Bahwa berkumpul dengan ahlul quran akan mendatangkan berbagai hal : 

  1. Ketenangan serta kesehatan bagi jiwa, lahir dan batin. Dan ini sangat dibutuhkan serta menjadi modal pertama bagi pengajar Al Quran.  Jika badan dan hati tidak sehat maka proses pengajaran tentu tidak akan optimal. 
  2. Dinaungi rahmat 
  3. Dibersamai para malaikat
  4. Allah akan  menyebut namanya di sisi para makhluk 


5. Cukuplah ia dipercaya sebagai guru Al Quran, itu adalah hadiah dari Allah. Teruslah berproses dan naik tingkat.

Akui saja bahwa kita adalah pengajar Al Quran yang amat ala kulli hal. Dengan semua kekurangan yang kita miliki, maka jika terus berkumpul dan ditempa maka ia akan naik tingkat menjadi golongan yang pertengahan (مُّقْتَصِدٌ). Seiring dengan terus belajarnya, ia pun berpotensi akan naik tingkat lagi menjadi golongan yang yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan seizin Allah ( سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ). 


6. Hikmah dibalik kalimat بِإِذْنِ اللَّهِ 

Ada perbedaan yang menarik dibalik kalimat insya allah dan kalimat Bi Idznillah. Insya allah digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sudah tergambar yang selalu mungkin untuk bisa terlaksana di mata manusia. 

Sementara itu, bi idznillah digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menurut akal manusia sangat mustahil, tapi sama sekali tidak mustahil di sisi Allah. Maka jadikan bi idznillah ini untuk meraih keridoan Allah. Salah satunya dengan cara bikin perjanjian dengan diri kita sendiri.

Tekadkan dalam hati kita, "Ya Allah,  jangan wafatkan aku sebelum aku menuntaskan hafalan 30 juz.."

Contoh penerapan 

🌸Tholut adalah  panglima perang dengan pasukan yang sedikit, tapi berhasil memenangkan perang melawan Jalut. Maka ayatnya digambarkan dengan, 


...فَهَزَمُوْهُمْ بِإِذْنِ اللهِ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ

Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah.


7. Fokuslah pada kesabaran, bukan pada hasil yang didapat

Jika seandainya Allah sudah memutuskan bahwa  kamu tak akan hafal Al Baqarah melainkan sudah mengulangnya sebanyak 1000 maka tempuh saja. Bersabarlah dalam ketaatan itu (Shobru ala thoah).  Fokus pada kesabaran, bukan pada hasil yang ingin di dapat. Karena hasil ada kehendak dan kuasanya Allah, sementara kesabaran adalah ranah manusia. Sabar dalam mengerjakannya sedikit demi sedikit. Sabar untuk menempuh waktu yang panjang bersama Al Quran. 

Ustadz Abdul Aziz pun menghafal dari 84 dan jangan dikira tak ada yang hilang, pasti ada. Tapi menghafal adalah bukan perkara hafalan hilang atau lancar. Menghafal adalah tentang bersabar dalam ketaatan pada Allah dan pada Al Quran itu sendiri.


8. Al Quran adalah keutamaan yang amat besar, sementara isi kehidupan dunia hanya hal kecil.

Di balik Al Quran ada fadhlul kabir. Siapa yang meyakini hal itu maka ia akan memandang bahwa semua isi kehidupan adalah fadhlus shagir (keutamaan kecil). Maka kelak akan timbul apapun yang terjadi pada dunia, adalah hal kecil sehingga ia tak mudah kecewa terhadap urusan dunia.

إِلَّا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّ فَضْلَهُۥ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا


🌸Ada kisah nyata yang terjadi di Jakarta 5 - 10 tahun yang lalu. Sebutlah seorang muslimah. Di usia 35-40 belum ada jodoh yang diizinkan hadir. Dia dan sekeliling merasa galau. Sampai akhirnya muslimah ini taaruf, dan disetujui oleh kedua belah pihak. Setelah khitbah ternyata proses dibatalkan karena orangtua ikhwannya tidak setuju. Sang akhwat kecewa berat. Namun akhirnya tetap berusaha mendekat kembali pada Allah. Ia umroh, ketika dia tadabbur Al quran, maka dia sampai pada ayat An Nisa 113. 


وَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُۥ لَهَمَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ أَن يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِن شَىْءٍ ۚ وَأَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُن تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا


Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.


9. Dari kisah diatas dapat diambil hikmah bahwa dalam kehidupan   bisa saja seseorang tergelincir dalam kesesatan, tidak menerima takdir, menginginkan yang baik menurut pandangannya, dan hal lain yang sesuai keinginannya. Padahal semuanya yang dipilihkan Allah itulah yang terbaik. Dan Al Quran adalah ilmu yang amat besar serta karunia yang teramat Agung. 


Kondisi sang akhwat yang masih diizinkan bertadabur oleh Allah dan kembali mendapatkan pemahaman akan takdir adalah fadhlullah alaika adzima.


10. Ingatlah kaidah Masya allahu kaana, wamaa lam yasyaa lam takun

Kalau allah kehendaki maka terjadi, kalau allah belum izinkan maka ada saja halangannya tak akan terjadi sesuatu tersebut. 


11. Boleh kecewa, tapi pilih pilihlah saat ingin kecewa.

Kita boleh saja merasa down, tapi untuk hal yang Allah rekomendasikan saja, misalkan perihal keimanan, Al Quran , keislaman, dll. Adapun perihal dunia, Allah maha berkehendak meluaskan atau menyempitkan  urusan manusia. 

Hadirkan kesadaran dalam diri kita bahwa dalam pernikahan pun ada variasi. Ada yang dikaruniai anak laki-laki, ada yang dikarunia anak perempuan, bahkan ada yang belum dikaruniai  anak ketika di dunia. Semua kondisi itu tak membuat manusia rugi. Semua ada kemuliaannya dan takarannya masing-masing. selama ia mengutamakan fadhlul kabir/fadhlul adzima (Al Quran).


QS Asy Syuro 49-50


لِّلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ

أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَٰثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ قَدِيرٌ


49. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,

50. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.


12. Yakinlah pada Allah meski kemampuan kita masih jauh dibawah yang diharapkan. 

Selalula merasa bahwa saya ini sosok yang 'ala kulli hal jiddan', tapi karena masyarakat sudah percaya lantaran Allah yang memberikan hadiah itu, maka teruslah berusaha belajar hingga mendapatkan wa kanallahu fadhlul adzima. 

13. Al Quran adalah SOP kehidupan dari Allah 

أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


Al quran adalah petunjuk kehidupan dari Allah yang tak akan pernah berubah, siapa yang memegang teguh maka ia akan sukses. Belajarlah dari SOP manusia. Contoh, jika ada yang masuk maka harus ada yang keluar. Maka infaq, sodaqoh, zakat, adalah bagian dari SOP kehidupan manusia. Hal itu membuat harta yang dimiliki menjadi berkah. Guru Al Quran harus ikut SOP ini. Harus ada proses masuk ilmu, sebelum mengeluarkannya dalam bentuk pengajaran. Maka yakinilah 8 bentuk interaksi yang harus ada dalam diri muslim, utamanya bagi yang sudah terpilih oleh Allah jadi guru Al Quran.

1. Tilawah. 

2. Tahfizh, harus dijadikan agenda kehidupan yang hasilnya diserahkan saja pada Allah. Seperti halnya rizki, pasti setiap manusia ingin rizkinya dapat banyak, tapi ya terserah Allah mau memberi rizki berapapun, yang penting kita terus berusaha. Jadikan tahfiz sebagai syukur lisan kita, yang jika tak dipakai menghafal maka akan banyak dipakai untuk bicara yang tidak perlu.

3. Tafsir. Hakikatnya untuk menghadirkan kesadaran ingin paham Al Quran. Jangan berpikir jika kita belajar tafsir kita harus jadi mufasiroh. Minimal kita sadar bahwa kita jangan sampai terlewat dari pemahaman Al Quran yang benar.

4. Tadabbur. Hanya akan hidup jika tiga hal di atas sudah berhasil kita hidupkan.

5. Ta'alum. Terus belajar tanpa kenal lelah dan menyerah. 

6. Ta'lim. Terus mengajar dengan penuh kesabaran dan penyerahan diri pada Allah. 

7. Tathbiq. Terus mengamalkan Al quran dengan seluruhnya. Tidak hanya dari aspek  ibadah, tapi semua aspek kehidupannya

8. Tadawi. Menjadikan Al Quran sebagai pengobatan/penyembuh bagi kehidupan kita.


Minimal secara fikrah, kita punya pemahaman tentang hal ini dan butuh proses untuk bisa melalui semuanya. Nikmati semua proses tersebut dengan penuh kesabaran. Semoga Allah jadikan kita mendapatkan keutamaan yang agung. Aamiin.



Bogor, 05 Oktober 2024

Di resume dengan beberapa penyesuaian oleh : 

Umma Salman