Minggu, 14 Mei 2023

Zona 2 Hari 5 Komunikasi Produktif : Pahami Dulu Agar Kelak Dipahami

Hari ini aku minta jemput suami di lokasi acara walimah. Aku share lokasi via WhatsApp pada suamiku agar ia mudah saat menjemputku. 


Beberapa waktu kemudian, suami menelpon dimana persisnya lokasi penjemputannya. Aku katakan di komplek A. Ternyata suami malah berada di komplek B, yang berada di desa lain karena mengikuti map yang aku kirim. 


Saat itu ingin rasanya aku membela diri, karena merasa sudah tepat saat mengirim map. Tapi, aku tahan pembelaanku, karena aku yakin suami pasti cape dan kesal karena terbawa lumayan jauh dari lokasi jemput yang seharusnya. 


Serentetan pembelaan yang aku siapkan aku ubah menjadi 1 kata. Maaf. Aku akan kirim ulang mapnya lagi dan semoga tidak mengarahkan ke tempat yang salah lagi. Aku pun melengkapi map dengan alamat lengkap lokasi jemput dan ciri ciri yang jelas agar lebih mudah dijangkau. 


Beberapa kemudian suami pun tiba. Kulihat raut wajahnya, seperti yang kuduga. Ia masih kesal. Aku minta maaf dan berterimakasih karena ia sudah berusaha kesini. 


Di motor kami pun kami berbincang, meski tanpa kontak mata, tapi suasana sudah mulai mencair. Semoga kekesalannya juga sudah reda ya. 


Dari kondisi tadi aku sadar bahwa kita harus banyak memahami terlebih dahulu agar bisa dipahami oleh orang lain. Ketika kita mampu menurunkan ego, kita akan mampu mengeluarkan kata maaf dengan tulus, sehingga maknanya bisa sampai ke hati kawan bicara. 


Andaikata saat itu saya melakukan pembelaan, tentu suami akan semakin kesal, dan kekesalan itu bisa jadi akan terbawa sampai rumah dan mengganggu komunikasi kami di rumah. Padahal ada anak anak yang akan merasakan suasana tak itu kelak. 


Latihan hari ini cukup membuat aku bahagia. Semoga esok aku bisa melatih terus poin poin komunikasi produktif yang lain dengan orang orang terdekatku sehingga kami bisa mencapai kesepahaman dalam berkomunikasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar