Selasa, 12 Maret 2024

Ramadhan Hari Ke-Dua



Sebelum cerita, aku mau berterimakasih sekali untuk yang sudah beliin buku 'Kun Bil Qurani Najman' di google play book. Di syaban aku membaca buku itu selama 3 hari. Masya Allah, 3 hari yang berkesan karena aku seolah-olah sedang dimotivasi langsung oleh sang bintang Qur'an Indonesia, ustadz Syaihul Bashir.

Di balik sosok kalemnya beliau menyimpan ilmu yang luar biasa menggerakkan. Di balik tenangnya bacaan Al Qur'annya, ada perjuangan yang tidak mudah yang telah beliau lewati. Beberapa hal yang paling berkesan buatku adalah:

πŸ’Œ Di halaman halaman awal baca buku ini benar benar mengubah pandanganku tentang Al Qur'an. Beliau menjelaskan Al Qur'an dengan cara yang berbeda dari buku buku motivasi Qurani yang pernah kubaca sebelumnya. Setiap halamannya menampar nampar diri ini. Terutama saat beliau menulis, "jangan sekali kali pernah merasa menghabiskan waktu yang anda keluarkan bersama Al Qur'an karena seberapa banyak waktu kita habiskan bersama Al Qur'an, sebanyak itu pula keimanan dalam hati makin mantap..."

πŸ’Œ Pengalaman beliau belajar langsung pada Syaikh. Ketika beliau setoran dan mengucapkan 1 kesalahan, Syaikh menegur, "apakah kamu mau mengubah ayat Al Qur'an?" 😭 Sekelas beliau yang sudah mutqin pun ditegur

Diri ini langsung bercermin, sampai saat ini bacaan masih banyak kesalahan baik yang disengaja atau pun tidak, baik yang ketahuan ataupun tidak, baik yang sudah dikoreksi ataupun belum. Maka dari situ tumbuh keyakinan bahwa belajar Al Qur'an tak boleh berhenti sama sekali karena jika berhenti sangat berpotensi bisa mengubah ayat ayat Nya.

πŸ’ŒPart yang paling boost semangatku adalah saat beliau cerita harus setoran ke Syaikh sebanyak 3 juz perhari, karena waktu belajar beliau pada Syaikh hanya 1 bulan. Karena hafalan harus lancar, maka beliau bertekad untuk mengulang hafalan itu sebanyak 10 kali dalam semalam. Yang itu artinya 3 juz dikali 10 pengulangan, totalnya 30 juz. Masya Allah terbayang bagaimana perjuangan beliau untuk bisa menjalaninya. Tapi perjuangan itu Allah ganti dengan balasan luar biasa. Beliau akhirnya mendapat sanad dari Syaikh tersebut. Allahu Akbar.

Masih banyak sekali part yang berkesan dari buku ini, intinya buku ini adalah salah satu penambah motivasi untuk selalu bersama Al Qur'an utamanya di ramadhan tahun ini. Jadi, setiap kali aku mulai tilawah. Aku taruh buku 'Kun Bil Qurani Najman' di sampingku. Yaa, akhirnya aku beli buku fisiknya karena sejatuh cinta itu saat baca buku ini di google book. Aku bayangin aku lagi tilawah satu halaqoh sama orang orang hebat tersebut. Jadi, begitu ada bisikan buat stop, aku lirik ustadz Syaihul Basyir dan Syaikh yang ada di cover buku. Ya Allah, aku ingin seperti mereka dan seperti para hamba Allah yang luar biasa interaksinya dengan Al Qur'an.

Balik lagi ke pengalaman tilawah hari kedua, Aku sudah membayangkan hari ini akan berjalan normal dengan serangkaian rutinitas seperti di luar ramadhan. 06.00 tadarusan sama ibu-ibu, 09.00 kelas online, 09.30 nemenin para mamah muda tilawah bareng, dan nanti sore jam 16.00 juga mengisi sanlat anak anak. Diluar itu kegiatan domestik dan membersamai anak anak di rumah. Jadi aku pasrah kalau hari ini ngga bisa mencapai tilawah 15 juz seperti hari kemarin.

Pokoknya tekadku hari ini mau baca Qur'an. Kalau capek, ya aku bebenah. Lalu lanjut baca lagi, kalau anak anak rewel aku ke anakku. Lalu baca lagi, kalau ada jadwal, ya aku berkegiatan dulu. Ternyata dengan mindset tilawah seperti itu, hati jadi lebih tenang. Ngga terpaku sama target. Tilawah lebih mengalir seperti air. Tilawahnya udah ngga ngitung lagi berapa lembar yang mesti dibuka untuk menggenapkan satu juz. Ngga kerasa huruf berganti, halaman berganti, lembar berganti, juz berganti, surat berganti,teruuuus mengalir aja dengan agenda keseharian.

Hingga sampai pada malam hari tadi di jam 23.12. Allah kasih aku rezeki bisa khatam Qur'an. Allah sampaikan aku ke surat An-Nas, lalu setelah itu langsung kusambung dengan surat Al Fatihah. Pas baca ayat kedua, Alhamdulillahirobbilalamiin, aku nangis sejadi-jadinya. Ya Allah begitu nikmat kalimat ini diucapkan. Begitu baik engkau padaku, karena aku diizinkan untuk bisa khatam di awal ramadhan ini.

"Arrahmaanirrahiim" semua karena kasih sayangmu ya Allah... Bukan karena aku bisa, bukan karena usahaku, tapi karena engkau ya Allah. Engkau hadirkan sahabat taat yang menjaga semangatku. Engkau hadirkan Kak Rai yang tahun lalu kasih aku tab, sehingga dengan tab ini aku mudah untuk bertilawah meskipun sambil ngasuh dua anak-anak di rumah. Semua karena engkau ya Rahman ya rahim...

Lalu lanjutan surat alfatihah mengalir dari lisan seiring dengan air mata yang juga tak terbendung. Disambung dengan Al Baqarah ayat 1 sampai 5 yang makin membuat hati ikut bergetar karena ayat ayat itu bercerita tentang kriteria orang yang bertaqwa. Ya Allah jadikan aku, dan kami semua orang orang yang selalu takut kepadamu, ya Allah jagalah kami selalu dalam ketaatan, jagalah agar tak sedikitpun niat kami bergeser pada selainMu..

Bagian yang paling haru adalah saat membaca doa khotmul Qur'an. Ya Allah.. gini ya rasanya... Ini baru kenikmatan membaca ya Allah, gimanakah rasanya kalau kita khatam menghafal.. gimanakah rasanya kalau kita mutqin hafalannya.. gimanakah rasanya kalau kelak Kau izinkan kami ke surga karena bacaan kami itu.. pantaskah kami dapetin itu ya Allah? Ya Allah tolonglah kami...kuatkan kami agar kami terpilih untuk bisa menikmati serta memperjuangkan semua itu..

Sebenarnya teramat malu manuliskan ini semua. Tapi bismillah. Ini pun akan jadi sejarah buatku yang kelak akan aku baca lagi kalau diri ini mulai lemah suatu saat nanti. Semoga sekutip kisah ini bisa jadi pelajaran utamanya buat aku pribadi.


Terimakasih untuk yang sabar mau membaca sampai habis ya... Uhibukum Fillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar