Kamis, 05 Desember 2024

Kajian Fiqh Safinatun Najah Pert 1

 

Narasumber : Ustadz Reza Pahlevi, Lc

Sumber : Kitab Safinatun Najah

Waktu : Selasa, 4 Desember 2024


Urgensi Kajian Fiqh

1. Fenomena pengajian ibu ibu banyak terwarnai dengan hal yang tidak substansial, seperti seragam, dll

2. Mengkaji kitab adalah sesuatu yang belum familiar di pengjaian ibu ibu

3. Kajian fiqh jadi urgent karena ternyata masyarakat belum sadar fiqh secara menyeluruh. Ilmu fiqhnya belum tuntaa

4. Ibadah banyak dilakukan tanpa landasan fiqh yang kokoh

5. Hadist Nabi tentang Iman, islam dan ihsan. 



عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه أَيضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسئُوُلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيَّاً ثُمَّ قَالَ: يَا عُمَرُ أتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Umar radhiyallahu ‘anhu pula dia berkata; pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas pahanya, seraya berkata: ‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku tentang Islam?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’ Maka kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkan jawabannya. Dia berkata lagi: “Jelaskan kepadaku tentang iman?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Iman itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata: ‘Engkau benar.’ Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” Dia berkata: “Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya.” Ia berkata: “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan.”



Dari hadist tersebut lahirlah ilmu berikut

1. islam, yang akan bermuara oada syariat dan fiqh

2. Iman, yang akan melahirkan ilmu tauhid

3. Ihsan, yang akna melahirkan ilmu tasawuf


Agama itu akan berputar pada tiga hal tersebut, 

sama halnya dengan al quran

barang siapa membaca qulhu maka ia telah membaca sepertiga al quran.

karena dalam al quran sepertiganya fiqh atau syariat, sepertiganya tauhid, sepertiga nya lagi tasawuf atau tazkiyatun nafs


Pembagian Fiqh 

1. Fiqh ibadah

2. Fiqh muamalah

3. Fiqh munakahat

4. Fiqh JInayat (tindak pidana)


Setiap pembahasan fiqh, maka urutannya adalah demikian. Jadi baiknya kita belajar secara runut.

Mengapa kitab safinatun najah?

1. membahas tentang rukun islam, iman, dan ihsan

2. tidak ada yang membantah kitab safinatun najah, beda dengan kitab ihya ulumuddin misakan, dia ada yang membantah


Roadmap Pembelajaran ; 

1. Syahadat

2.. Dimulai dengan thaharah 

karena setiap ibadah dimulai dengan taharah. dengan menjaga thaharah dengan benar, maka akan lahir awal mula dari tazkiyatun nafs. 

3. Puasa

4. zakat


Aspek ibadah

1. Syarat

2. Rukun 

3. Pembatal


Safinatun Najah

Safinah artinya perahu

najah artinya keberhasilan

siapa yang mengamalkan ini maka akan berhasil 

murni membahas rukun islam


Ketika seorang suami berkerja lalu dia tidak melakukan amalan sunnah, apakah pendapatnya?

alhamdulillah, beliau tidak melakukan kemaksiatan. menikmati jihad dan fokus pada ibadah wajib.

jika suami masuk neraka, ibu ibu masuk surga, maka akan berjumpa lagi 

Namun jika suami ke surga lalu istri ke neraka, maka suami akan turut bertanggung jawab dan masuk neraka

Mendidik Anak Laki laki

Laki dalam Al quran disebut rajul atau rijal. Dalam Al quran bisa diartikan sebagai laki laki secara jenis kelamin bisa juga sebagai watak. Ada juga kata rajul


Wa laitsa dzakaru kal untsa __> kelamin

An nur : rijalul... yakhofuuna... bukan bicara jenis kelamin, tapi bicara nilai yang terkandung dalam laki-laki 


Dari awal al quran membedakan, bukannkarena allah lebih cinta satu sama lain, tapi karena mereka memiliki tugas yang berbeda.


Kenapa nabi ga ada yang perempuan, itu tandanya allah tak adil. Padahal tugas kenabian lebih cocok pada laki laki. Contoh jika ada kewajiban perang, jika nabinya perempuan, lalu nabi perempuan itu sedang haid hari pertama. Maka apakah yang terjadi. Visakah perang ditunda, karena hal itu?

Belum lagi kondisi perempuan haid tidak bisa shalat dan ibadah lain


Maka tugas kenabian itu untuk laki laki


Apa yang perlu ditanamkan selain akidah, akhlak, bagi anak anak laki laki yang memiliki tugas spesifik? 

1. Tanamkan pada mereka bahwa mereka adalah laki laki, bukan wanita. Dengan kondisi dan tantangan hari ini, banyak sekali godaan untuk anak anak kita. Banyak sekali jenis generasi yang bertebaran. Tanamkan bahwa kamu laki laki yang punya ciri khas karakter dan ciri khas kewajibannya. 

Belakang antara lelaki abis dan abis lelakinya.

 2. Tentang kondisi fisik yang berbeda pada mereka. Tanamkan agar mereka tahu batasan.

Kisah nabi musa dan dua wanita yang mencari air. Nabi musa melihat mereka di kejauhan lalu menanyakan apa yang sedang merekanlakukan. Wanita itu tak bisa mengambil air jika para laki laki belum pergi. Lalu mmusapun menolongnya. 

Mereka pun bercerita pada ayahnya, lalu meminta untuk mempekerjakan mereka, karena ada dua karakter pada musa : Al qowwiy dan al amin. Kekuatannya dilihat dari ia mampu menimba air. Dipercaya terlihat dari  interaksinya dengan para wanita tersebut. Nabi musa berjalan di depan para wanita,  jika lurus maka biarkan, jika ke kanan maka lempar batu ke kanan. Jika musa di belakang maka ia akan melihat tubuh wanita itu. Maka musa menjaga diri. 


Anak anak laki laki kita harus tahu bahwa potret laki-laki sejati itu diantaranya ada pada Kisah nabi musa.  


ROJULUN 

Arijalu qawwamuna ala nisa...


Qawaman itu gift (pemberian dari allah). Qawamah juga bisa diupayakan.

Keutamaan bagi laki laki atas perempuan iti adalah hak Allah, sebagaimana Ia memilih Jumat diantara hari hari yang lain. Ia pilih ramadhan diantara bulan yang lain. 

laa yus alu amma kanuu yamalun..


Keutamaan laki-laki di antaranya karena sebagian nafkah yang diberikan pada wanita. 


Attaubah lamasjidun ussisa. Fiihi rijalun...

Laki laki tempatnya di masjid. Maka bawa anak laki laki kita di masjid. Jangan biarkan mereka shalat di rumah. 


Ciri di an nur

1. Laki laki yang tidak dilenakan jual belinya dari mengingat allah. 

2. Mendirikan shalat

3 Menunaikan zakat

4. Takut pada hari kiamat. 


Di surah Al azab 23

Minal muminina rijal..

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya),

Tak semua laki laki berstatus rijal.

Diantara mereka ada sudah gugur dalam berjihad, ada yang menunggu janji allah. Kualitas mereka yang menunggu berbeda beda, ada yang menunggu sambil membuat karya, ada juga yang menunggu sambil bertahan tangan


Maka anak laki laki kita harus berusaha untuk terus berkarya.

Iwadh : kau akan mendapati penggantin apa yang ia tinggalkan

Segala sesuatu akan terasa nikmat jika cara mendapatkannya melelahkan. 

Biarkan mereka berjalan jauh,  melesat bagai anak panah


Hindari sifat : 

1. Minder, insecure. mereka harus percaya diri, bahwa mereka hamba allah dan ada di jalur syariat maka ia harus bangga dengannya. 

2. Takut yang bukan pada tempatnya. 

Pengaruh tontonan bisa melemahkan iman kita dan anak kita. Hindari hal semacam itu. Kisahkan laki laki yang heroik dalam sejarah islam. Jangan  banyak terpapar oleh tokoh2 

3. Kurang ilmu

4. Kurang kasih sayang


Minggu, 13 Oktober 2024

Hadiah Kecil Untuk Diri Sendiri

Hari itu aku tak tahu tanggalnya persis. Namun aku ingat bahwa itu adalah hari yang ternyata menjadi penentu penting dalam hidupku di masa kini. Aku ingat saat itu aku tengah melakukan perjalanan panjang terjauhku selama aku hidup. Yogyakarta. Sebuah kota yang aku tuju karena aku akan mengikuti mukhoyyam Al Quran Nasional Akhwat. Ya, karena Al Quranlah aku bisa berada di sana. Dengan bekal seadanya baik secara fisik, materi, bahkan hafalan. Namun semua bisa terjadi karena Allah yang mengizinkan aku kesana. 

Disanalah aku terdampar. Di antara para hafizhoh penghafal Al Quran yang gerak langkahnya membuat hati iri. Senyumannya sangat menenangkan. Keramahannya sangat membuat nyaman. Lantunan bacaaan mereka sungguh membuat siapapun yang mendengarkan tak inginkehilangan suara-suara surgawi itu. 

Tapi tulisan kali ini bukanlah tentang Mukhayyam, lain kali aku akan ceritakan itu lebih dalam. Ada satu kejadian kecil saat itu yang ternyata jadi suratan takdir bagiku di masa kini. Saat itu adalah pertama kali aku menyimak langsung taujih dari Gurunda Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf. 

Malam hari setelah serangkaian jadwal yang pada kami menyimak untaian Al Quran teriring dari lisan beliau. Semua penting, sehingga pena sungguh tak bisa berhenti untuk mencatat bulir-bulir ilmu yang terus terhasilkan. Namun apa daya, kekuatan tangan, kejelian telinga, serta ketajaman otak saat itu masih kurang mumpuni unutk bisa mencatat keseluruhan tausiyah. Belum lagi gaya penyampaian beliau yang sarat akan ayat Al Quran, seakan Al Quran sudah mengalir dalam darahnya beliau. Terkadang beliau menyebutkan ayat itu di surat apa, namun lebih sering hanya mengutip saja tanpa menyebutkan lebih detail tentang suratnya.

Bagi peserta yang sudah hafidzoh keseluruhan Al Quran mungkin mudah memindai ayat itu adala di surat apa. Tapi bagiku, semuanya amatlah serba ngeblank. Mau membuka mushaf, tidak akan keburu, mau bertanya pada peserta lainpun mereka semua sedang khidmat menyimak. Oh, aku yang tipe belajarnya harus mencatat akhirnya hanya termangu dan mencatat poin poin penting dengan sangat singkat saja. Sungguh di luar kebiasaanku yang mengharuskan mencata selengkap dan sedetail mungkin. 

Saat itu, aku memang tidak terpikirkan sama sekali untuk mencatat di ponsel. Selain karena sungkan, juga karena panitia tidak mengizinkan peserta memakai ponsel. Semua ponsel tak boleh terlihat ada di atas meja saat tausiyah. Harus dinonaktifkan atau disenyapkan dan ditaruh dalam tas. Jadi begitulah, momen tausiyah pertama terlewatkan karena kendala yang aku alami. 

Singkat cerita, aku pun berusaha lebih ekstra unuk mengikuti tausiyah kedua. Aku bertekad ingin lebih khusyuk lam menyimak materi. Maka aku memilih makan dengan agak cepat, lalu langsung bersiap menuju aula untuk mengincar bangku terdepan persis di hadapan meja Ustadz saat akan tausiyah. Aku berharap, dengan begitu ilmu yang kudapat bisa maksimal dan catatanku bisa lebih lengkap dari sebelumnya. 

Sesampainya di aula, ternyata bangku yang aku incar sudah ditempati oleh seorang Ummahat. Beliau bersasal dari Jakarta. Kami berkenalan lalu aku minta izin untuk duduk di samping beliau. Aku akhawatir bangku di sebelahnya sudah ada yang menempati, walaupun masih kosong. Maklum, terkadang ada juga yang sering menitip bangku pada temnannya. Sehingga meskipun orangnya belum ada, tapi tas atau penanda lainnya sudah diletakkan untuk menandai bahwa itu bangku mereka.

Kajian pun akhirnya dimulai kembali. Aku sudah siap siap mencatat dengan pena dan buku catatan. Namun aku terperanjat sekali tatkala ummahat di sebelahku mengeluarkan perangkatnya untuk mencatat, yaitu tablet lengkap dengan mesin ketik mininya. Masya Alah, di tahun 2011, 13 tahun lalu, itu adalah benda yang canggih yang baru kali itu mungkin aku lihat. Biasanya yang aku lihat hanya laptop saja atau yang sejenisnya. Sehingga aku berdecak amat kagum ketika melihat alat tempurnya untuk mencatat yang sangat luar biasa. Sungguh sangat mencerminkan niat kuatnya untuk belajar. Masya Allah. 

Selama kajian, kini pikiranku terbelah. Pertama karena terpukau dengan kedalaman ilmu yang Gurunda sampaikan. Kedua, terpukau melihat kelihaian jari jemari ummahat disebelahku dalam merekam kata demi kata yang Gurunda sampaikan. Ah, aku iri sekali saat itu. Mukhayyam ini bukan saja melesatkan cita-citaku untuk menjadi ahlul Quran sebagaimana para guru dan peserta lainnya disini. Tapi juga melecut diri ini agar suatu saat bisa punya perangkat seperti itu juga supaya memudahkan dalam mencatat berbagai ilmu penting. Terbukti, dengan alat catat yang canggih, catatan yang luar biasa pun mampu direkam dengan baik dalam tulisan ummahat tersebut. Aku sangat terbantu dengan catatannya. Sungguh rapi dan lengkap. Saat membacanya seolah kita kembali bisa menyimak Gurunda di hadapan kita. Ya Allah berikanlah pahala yang mengalir bagi beliau, aamiin.

Peristiwa itu amat berkesan bagiku. Dan ternyata kini menjadi sebab bagiku untuk bisa berkarya lewat ilmu. Terhitung sejak covid, kesukaanku mencatat kajian menjadi salah satu cara untuk menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain. Aku akhirnya sering diminta untuk menjadi notulen jika sedang ada kajian. Akuingat, di dunia televisi orang yang sering dipanggil untuk jadi notulen adalah Kang Maman. Bahkan beliau membuat buku yang judulnya No Tulen. Isinya adalah catatan perjalanan hidup beliau yang terjadi sehari-hari, namun bisa diambil pelajarannya oleh yang membacanya. Aku pun bercita-cita demikian. Membuat buku yang isinya refleksi perjalanan hidup yang dialami setiap hari. semoga tercapai.

Kini aku merasa Allah sedang mendukung mimpiku tersebut. Ia memberi aku perangkat tab lewat seseorang yang amat berbaik hati dan dermawan. Untuk mensyukurinya, aku oun memberi hadiah  kecil untuk diriku sendiri. Aku melengkapi perangkat menulisku dengan membeli keyboard mini portable. Ternyata saat dipakai amat menyenangkan. Bunyi setiap tombolnya amat menjadi healing untukku. Aku merasa bahwa aku sudah menjadi penulis betulan. Padahal masih penulis untuk blog pribadi saja. Hehe. Tap memang pengalaman menulis via sentuhan layar dan via mengetik di tuts keyboard memang amat berbeda. Sungguh bahagia, ketika jari-jari ini menari di atasnya untuk merekam kata demi kata dari para Gurunda yang telah memberikan ilmu. Semoga ini jadi salah satu  jalan agar prosesku dalam menuntut ilmu semakin berkualitas. 

Dan ini juga jadi tulisan blog pertamaku menggunakan keyboard ini. Sungguh bahagia. Semoga aku bisa lebih banyak menulis disini. Semoga ide ide akan semakin banyak mengalir deras dengan hadiah kecil ini. Semoga Allah mengizinkanku membuat buku solo agar bisa mendapatkan pahala jariyah darinya. Amin.

Terimakasih wahai diri, sudah memberikan hadiah kecil yang amat berharga hari ini.





Selasa, 08 Oktober 2024

Taujih Kemenangan

Taujih Rabbaniyah Gurunda KH. Abdul Aziz Abdul Rauf 


✅️Redaksi kemenangan dalam Al Quran

Istilah kemenangan di dalam Al Quran digambarkan dengan kata fathun dan nashron. Contoh penggunaan kata tersebut ada pada Al Quran surah Ash Shaf ayat 13 , An Nashr ayat 1, dan Al Fath. 

Ash Shaf ayat 13 

وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.


An Nashr ayat 1

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

Sementara itu di surah Al Fath Allah menyebutkan Nasrun dan Fathun dalam ayat yang terpisah. Yaitu di ayat 1 dan ayat 3. 

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,

وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا

Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).


✅️Perbedaan antara نَصْرًا dan وَٱلْفَتْحُ : 

Nashr apabila keterangannya baru sampai pada eksisnya gerakan dakwah. Seseorang bisa dikatakan telah mendapat kemenangam dakwah tatkala ia terus melakukan aktivitas dakwah itu sendiri dalam berbagai kondisi. Tatkala difitnah dakwah tetap eksis, tatkala dibulli dakwah tetap eksis, tatkala ingin diberangus tetap eksis. Contohnya adalah pada peristiwa perang badar. 

Sementara itu, al fath menggambarkan kondisi  dakwah yang terakui dan legal keberadaannya di tengah masyarakat. Dakwah telah diterima menjadi satu perangkat yang menghiasi perundangan sehingga aturan hidup bernafaskan aturan islam. 

✅️Yang mana yang tengah kita alami?

Insya allah kita tengah mengalami keduanya, nashrun wa fathun. PKS sudah menjadi kekuatan hukum. Dalam skala tertentu kita sudah mengalami inna fatahna dan nashron aziza. Hanya saja, tentu kita mengharapkan inna fatahna ini berlaku ke tingkat yang lebih tinggi. Maka kita mengupayakan ada di antara kita yang siap menerima amanah dan berjuang menadi presiden, menteri, gubernur, dll. 

Keberadaan mereka dalam rangka memperkuat inna fatahna. Semua itu bisa tercapai dengan seizin Allah selama gerakan politiknya adalah gerakan yang sholih, bukan berpolitik yang bertambah jauh dari Allah.

✅️Biasanya orang berpolitik itu tambah solih atau sebaliknya?

Kita harus banyak belajar dan mencontoh salah satu politisi yang kita miliki. Ustadzah Yoyoh Yusroh, almarhumah,  adalah contoh sosok yang semakin banyak berpolitik, ia semakin sholihah. Uang dari politik hanya numpang lewat, bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan dakwah. Ini adalah contoh sosok yang digambarkan oleh Allah sebagai sosok yang termuliakan dengan kehendak Allah (وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ)

Di sisi lain, ada juga oknum yang ketika ia sudah diantaranya oleh dakwah menuju posisi tinggi tertentu, ia berpaling. Enggan untuk membagi 'pendapatannya' untuk dakwah,, karena berdalih ia menang karena rakyat yang memilihnya.  Tiba-tiba ia menjadi bakhil dan puncaknya melenggang meninggalkan jamaah menuju pada 'kendaraan' lain. Maka sosok seperti mereka pasti akan sangat disenangi oleh partai lain dan disambut sedemikian rupa. Yang demikian adalah contoh sosok yang dihinakan oleh Allah (وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ). Naudzubillah. 

✅️Akibat jika seseorang tidak sholih dalam berpolitik

Jika ada orang yang tidak sopan pada dakwah, maka Allah akan cabut hidayah dalam hatinya. Meski namanya terukir dengan indah di posisi yang ia tempati, namun ia akan terjerumus dalam jajan syahwat yang amat mahal harganya. Ketika ia masuk politik justru akan terhinakan. Gara gara politik ia malah jadi tidak sholih. Padahal dakwah ingin ia tetap sholih terlebih saat sudah berpolitik. Naudzubillah...


✅️Ingatlah bahwa salah satu yang kita laksanakan adalah bagian dari Ushul Isyrin pada asas pertama : 


الإِسْلاَمُ نِظَامٌ شَامِلٌ يَتَنَاوَلُ مَظَاهِرُ الْحَيَاةِ جَمِيْعًا فَهُوَ دَوْلَةٌ وَوَطَنٌ أَوْ حُكُوْمَةٌ وَأُمَّةٌ، وَهُوَ خُلُقٌ وَقُوَّةٌ أَوْ رَحْمَةٌ وَعَدَالَةٌ، وَهُوَ ثَقَافَةٌ وَقَانُوْنٌ أَوْ عِلْمٌ وَقَضَاءٌ، وَهُوَ مَادَةٌ وَثَرْوَةٌ أََوْ كَسْبٌ وَغِنَى، وَهُوَ جِهَادٌ وَدَعْوَةٌ أَوْ جَيْشٌ وَفِكْرَةٌ، كَمَا هُوَ عَقِيْدَةٌ صَادِقَةٌ وَعِبَادَةٌ صَحِيْحَةٌ سَوَاءٌ بِسَوَاءٍ

Islam adalah agama yang menyeluruh, mencakup semua bidang kehidupan; Islam adalah negara dan watan atau pemerintah dan umat. Akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan. Pengetahuan dan undang-undang atau ilmu dan kehakiman. Kebendaan dan harta atau usaha dan kekayaan. Jihad dan dakwah atau tentara dan fikrah. Akidah yang benar dan ibadah yang sah tidak kurang tidak lebih.

✅️Maka implementasinya adalah: 

1. Dakwah harus bisa mengantarkan umat islam berkuasa. 

2. Berkuasanya kita, hadirnya wakil wakil kita di pemerintahan adalah dalam rangka melayani ummat ke arah yang lebih baik.

3. Umat islam bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan bisa menjalankan syariat dengan aman di negeri sendiri. Fikroh ini sudah dihancurkan oleh penjajah Barat selama 2 abad, sehingga untuk menyadarkan lada ummat pun butuh waktu yang amat panjang dan proses yang berliku. 

4. Islam ikut terlibat dalam penyelenggaraan negara, baik sebagai penyelenggara utama, ataupun sebagai pendukung penyelenggara. Jangan sampai ummat islam tak tahu siapa yang peduli pada mereka di zaman yang serba susah

✅️Siapa yang menjalankan politik dengan prinsip tersebut maka insya allah akan menjadi aktivis politik yang sholih dan dengannya meraih وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ


✅️Mari Belajar Dari Kisah Burung Hud Hud

QS An Naml 20-

وَتَفَقَّدَ ٱلطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَآ أَرَى ٱلْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ ٱلْغَآئِبِينَ

20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.


Mengapa allah sampai mengabadikan burung hud hud? Karena ia adalah aktivis politik. Ia adalah salah satu tentaranya Nabi Sulaiman yang merupakan raja di masa tersebut.  Burung Hud hud punya peran yang penting  dalam penyebaran dakwah Nabi Sulaiman. Nabi sulaiman memang Allah berikan kekuasaan meliputi pasukan dari kalangan hewan dan jin, seperti tergambar di surat An Naml ayat 17. 

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

✅️Jadilah kader politik yang يُوزَعُونَ

Yaitu tentara yang siap kapan saja dimobilisir. Dimulai dari mampu berbasis rapi dalam jamaah, siap siaga hingga mampu ditugaskan kemanapun pimpinan memerintahkannya. Jika dengan WA saja kader dakwah bersedia berangkat menunaikan amanah, berarti mereka termasuk يُوزَعُونَ. Maka bersikaplah يُوزَعُونَ untuk kemenangan Ustadz Syaikhu, untuk kemenangan Ustadz Atang, dan semua yang sedang berjuang meraih kepercayaan masyarakat. 



✅️Jangan sampai pengamalan  يُوزَعُونَ kita amat terlambat

QS Fushilat 19
وَيَوْمَ يُحْشَرُ أَعْدَآءُ ٱللَّهِ إِلَى ٱلنَّارِ فَهُمْ يُوزَعُونَ


19. Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya.

Kata يُوزَعُونَ juga ada di surah Fushilat yang ingin menggambarkan bahwa kelak penduduk neraka dikumpulkan oleh Allah dalam kondisi 
Siaga. Mereka akan bersikap يُوزَعُونَ karena ingin taat dan tunduk pada perkataan Allah. Sikap mereka itu sudah demikian terlambat. Allah ingin sikap itu ditunjukkan mereka saat di dunia, agar mereka tak harus masuk neraka. Kalau kamu tak mau يُوزَعُونَ di dunia maka kamu tak akan bisa يُوزَعُونَ di jannah kelak. 

Maka bersyukurlah jika kita tengah berusaha menjadi يُوزَعُونَ di jamaah dakwah ini. Diminta kesana siaga, diminta kesini siap. Jalani dengan sabar, jangan banyak mengeluh. Jika pun ingin mengeluh jangan dikeluarkan pada manusia, cukup Allah yang menjadi tempat curhat kita. 

"Ya Allah baru kemarin saya sibuk kampanye  sekarang diminta PKS menyapa. Ampuni saya kalau saya sedang capek ya Allah."

Padahal menyapa masyarakat itu bukan semata untuk mendukung Ustadz Syaikhu, tapi untuk memenangkan dakwah ini. Adapun Ustadz Syaikhu ketika dapat amanah ini, andaikata bisa menolak maka ia pasti menolak. Belum selesai jadi presiden, sudah dapat amanah baru. Namun karena beliau adalah sosok yang يُوزَعُونَ, maka beliau taat pada amanah ini. Sampai dua bulan yang lalu belum terlintas bahwa beliau akan dapat amanah ini. Namun karena ini amanah dakwah maka beliau melepas jabatan presiden partai yang kini digantikan oleh Kang Aher. 


Kembali ke burung Hud Hud, ia sudah diperintahkan untuk apel siaga bersama pasukan Nabi Sulaiman,  namun ia absen. Nabi Sulaiman akan menghukumnya, kecuali jika Hud hud bisa memberikan argumen yang meyakinkan. 

لَأُعَذِّبَنَّهُۥ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَا۟ذْبَحَنَّهُۥٓ أَوْ لَيَأْتِيَنِّى بِسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ

21. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.

✅️Begitulah seharusnya seorang pemimpin, di tingkat manapun. Jika jundinya memberikan argumen yang bagus, maka diterima saja. 

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini

✅️ Burung hudhud saja mampu memberikan kontribusi bagi dakwah, lalu bagaimana peran kita?

Hud Hud Mampu memberi info yang menguntungkan dakwah. Bagaimanapun manusia lebih canggih dari Hudhud, maka upayakan kita harus lebih kontributif terhadap dakwah ini. 

Hud hud menemukan ratu yang singgasananya luar biasa, tapi dia musyrik dan sujud pada matahari. Ratu tersebut dikerjain syetan seakan pilihan musyrik mereka adalah pilihan yang benar. 

Ketika seorang makhluk menjadi يُوزَعُونَ dalam kumpulan manusia yang memperjuangkan islam, maka sekecil apapun kontribusinya Allah akan muliakan makhluk itu, hatta hanya sebuah info saja. Sampai akhirnya ratu berkata,  ia berislam bersama Sulaiman.

قَالَتْ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”

✅️Jangan pernah menganggap kecil senua dalam dakwah ini


Betul kontribusi saya kecil, tapi semoga diterima oleh Allah.

Lebih mengerikannya jika menyangka kontribusinya lumayan besar tapi di sisiAlah tak ada apa apanya.  Misal konsultan kemenangan, ia senang kalau mendapatkan sesuatu dari dakwah, sementara jika tidak dapat apapun ia kesal. Rasul berkata orang seperti ini sudah kesurupan dunia. Orang yang tidak ikhlas akan sengsara. Wa idza syita Wa laa takhos. Seperti orang yang kemasuka duri yang susah keluar dari tubuhnya. 

Berdooalah, agar kami diluruskan dalam Dakwah.. qodijtamaat alaa mahabbatika... Kita dicintai suami, mertua saja bahagia. sebaliknya dibenci suami mertua, juga pahit. Betapa bahagianya yang tak terkira kalau dicintai Allah. Namun betapa sempitnya hidup kalau di benci allah. Naudzubillah


✅️Al kahfi tentang kalbun 

Kalbun saja jadi mulia tatkala membersamai dakwah. Ia berkumpul dengan orang mulia, mendukung dan menjaga orang yang mulia. Sementara itu mengapa ada muslim muslimah yang tidak  betah bersama ornag mulia?

Kita semua sedang berusaha terus bersama orang mulia. Maka Jangan meninggalkan perkumpulan yang isinya orang orang mulia.


Ijtamaat ala mahabbatik

Wal taqot ala toatik.

Watawahadat ala dakwatik.

Wata ta-ahadat alaa nusyroti syariatik.

✅️Sadari doa ini, resapi, supaya tidak kehilangan ruhnya. Bahkan jika di halaqah, awalkan doa ini, jangan sampai doa ini dimaknai sebagai pengantar selesainya acara saja. 

Target kita adalah Al fathu dan nashru. Kemenangan yang membuat kita eksis dan menjadi kelompok yang legal serta diakui, ataupun mendapat pertolongan dari Allah yang tidak masuk akal. 

Dakwah selalu menghasilkan pertolongan yang tak masuk akal. Dari mulai perang badr sampai fathu mekkah, itu adalah pertolongan yang tak masuk akal. 

Kok bisa bisanya mau perang terus ngantuk. (Idz yugoshikukumun nuasa amanatan minhu) 

Ngantuknya itu jadi pertolongan, karena Allah-lah yang tahu bahwa orang beriman punya niat untuk memperjuangkan islam. 


Mahabbah dan toah 

Peristiwa yang menggambarkan bahwa kemenangan itu tak masuk akal ada di surat Al fath ayat 21 

وَأُخْرَىٰ لَمْ تَقْدِرُوا۟ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًا

Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu


✅️Kalau kamu istiqomah dalam dakwah kesholihan, keikhlasan, Maka Allah maha kuasa menjadikan dakwah ini menghasilkan hal yang tak masuk akal. 

Maka seringlah melamunkan dalam dakwah: .. "insya allah Ustadz syaikhu menjadi gubernur, 2029 jadi presiden RI."


✅️Dakwah harus bisa menghasilkan alhasil yaumi haqoiqu Al ghaib : Hari ini menjadi Lamunan, dan tidak mustahil allah esok akan realisasikan. 

✅️Kamu belum dikatakan berdakwah jika lamunannya dijawab sendiri dengan kepesimisan kita. Pesimis itu berarti menafikan keberadaan Allah

Dakwah itu harus bulat tekadnya. 

Ayat ini sejarahnya adalah tentang fathu khoibar (kemenangan rasul menghabisi khaibar yang dipimpin oleh marhab). Marhab pernah bermimpi bahwa ia dikalahkan oleh singa. Sementara itu lawan Marhab dari pasukan islam adalah Ali bin Abi Thalib yang memiliki nama (sebelum islam) Haidaro yang bermakna singa. 

Maka pada saat itu Marhab langsung menciut seperti kerupuk disiram air ketika melawan Ali. 

✅️Cobalah latihan secara pribadi untuk memimpin dan mencintai citakan hal hal yang  besar. 

Contoh : rumah masih mengontrak, tabungan ala kulli hal, tapi  mimpikanlah bahwa kita bisa haji, dengan meyakini kekuasaan Allah.

Hal itu harus sampai jadi doa.. "ya Allah.. tabarakalladzi biyadihil mulku wahuwa alaa kulli syai in qodiir, aku bisa haji di 2025 nanti. "


✅️Jangan suka meragukan allah. Jangan mengukur allah dengan versi kita.


"Insya allah di umur sekian, saya sudah hafal 30 juz.."


Kta disuruh baca ayat kursi agar yakin dengan sifat Allah di ayat itu (10 sifat). Dan jangan lupa bahwa setelah ayat kursi ada lanjutan ayat yang harus kita iman. Yakni di ayat 259 surah Al baqarah.


أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ءَايَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَٱنظُرْ إِلَى ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ


Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".


✅️Percayalah bahwa Allah punya kekuasaan yang tidak masuk akal. Jika menurut kita dakwah tak mungkin menang di Indonesia, maka siapa lagi yang akan yakin jika bukan kita. Maka teruslah doakan bahwa Allah-lah yang akan menangkan dakwah ini. 

Allah sampai berkuasa bisa menghidupkan orang mati selama 100 tahun. Allah saja berkehendak menghidupkan keledai lagi. Makanannya bisa awet hihgga 100 tahun

Apalagi hanya untuk menghajikan kita. Apalagi hanya untuk memenangkan dakwah. Hanya allah yang bisa. Dan yang punya keyakinan seperti itu maka ia termasuk tentara Allah. Seperti di surat Al Fath ayat 4 dan ayat 7.

وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,


"Ya Allah jadikan aku bagian dari junud allah.." 

Allah tahu siapa yang mulai merintis jadi tentara Allah. Allah tahu siapa yang bergerak. Allah tahu siapa yang duduk saja.

Kalau kamu tidak mau serius di dakwah ini maka Allah Maha Perkasa. Allah tak butuh kamu.

وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Puncaknya ada di akhir Al Fath. Allah berpesan ✅️berjamaahlah secara sehat.


مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.


✅️Pelajaran dari ayat tersebut: 

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ 1. Yakinlah dengan pemimpin, hormati ia. Karena jika sudah tidak hormat maka akan kehilangan taat.

2. أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ . Bersikaplah dengan sehat pada kawan dakwah dan dan keraslah pada lawan dakwah yang kafir. 

3. تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا. Bangun hubungan hang kuat pada Allah. Siapa yang hubungannya kuat, maka ketaatan nya kuat.


4. كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ. Jika ada orang orang yang seperti ini bagaikan tanaman yang berkembang subur dan tak bisa dihancurkan yang akan menggetarkan orang kafir. Dan saat mereka sudah bergetar, maka datanglah kemenangan itu.

Aamin Ya Allah. Semoga Allah hadirkan kemenangan yang indah bagi dakwah ini. 


Ahad, 6 Oktober 2024

Kantor DPD PKS Kota Bogor

Diresume oleh : Acelya Kencana Puri



Sabtu, 05 Oktober 2024

Pembekalan Pengajar Al Quran


1. Berbahagialah menjadi pengajar Al Quran


قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS Yunus ayat 58)


Biasanya interaksi dengan Al Quran lebih populer dengan cara tilawah, tahsin, tahfiz, ataupun tafsir. Tapi karena sedang kajian ini dikhususkan untuk guru Al Quran maka kita semua mengharapkan interaksi yang lebih daripada itu. Semua guru Al Quran disini, semoga Allah muliakan dengan cara mudah untuk berbuat kebaikan, mudah untuk mendapatkan ampunan Allah, serta mudah untuk menjadi pembuka pintu kebaikan bagi masyarakat. 


2. Menjadi Guru Al Quran berarti kita telah dipilih Allah

Sejak dahulu posisi guru Al Quran adalah posisi yang teramat tinggi. Umar bin Khattab, adalah beliau tak ingin guru Al Quran hidup dalam kekurangan secara materi. Begitu pula di zaman Umar Bin Abdul Aziz, serta di zaman Yusuf Al Hajaj, guru Al Quran menjadi penopang penting dalam aspek kehidupan. Meski sekarang sudah tidak keren dipandanganya tapi masih ada yang mau mengajar Al quran, maka itu adalah bukti keikhlasan kita kepada Allah. 

Berbeda dengan masa kini. Guru Al Quran terkadang dipandang sebelah mata. Kini mungkin jarangi ada yang sejak awal sengaja bercita2 jadi guru Al Quran. Selain karena secara keduniaan bukan lagi dipandang sebagai sesuatu yang posisinya tinggi, juga karena sering dipandang sebelah mata. Maka tatkala Allah menakdirkan kita jadi seorang pengajar Al Quran, itu artinya kitalah yang dipilih oleh Allah, seperti dalam surah Fathir ayat 32. 


ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ} [فاطر : 32]


Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS Fathir ayat 32)


3. Tetap optimis, meski kita belum jadi pengajar Al Quran yang berkapasitas tinggi

Walaupun guru Al Quran ada juga yang secara keimanan nilainya masih dibawah, tapi tetap masih dimuliakan oleh Allah. Atau masih dalam kondisi yang digambarkan pada potongan ayat,

 ...فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ

"Lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri.."

Jika terus memperbaiki diri, maka Allah akan terus memberi pahalanya bagi mereka. Asalkan mereka melakukan hal-hal yang memproses mereka menjadi lebih baik.


4. Berkumpul dengan ahlul quran lain adalah cara untuk meninggikan  kualitas, serta menyehatkan jiwa dan batin pengajar Al Quran 


وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه


“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).


Bahwa berkumpul dengan ahlul quran akan mendatangkan berbagai hal : 

  1. Ketenangan serta kesehatan bagi jiwa, lahir dan batin. Dan ini sangat dibutuhkan serta menjadi modal pertama bagi pengajar Al Quran.  Jika badan dan hati tidak sehat maka proses pengajaran tentu tidak akan optimal. 
  2. Dinaungi rahmat 
  3. Dibersamai para malaikat
  4. Allah akan  menyebut namanya di sisi para makhluk 


5. Cukuplah ia dipercaya sebagai guru Al Quran, itu adalah hadiah dari Allah. Teruslah berproses dan naik tingkat.

Akui saja bahwa kita adalah pengajar Al Quran yang amat ala kulli hal. Dengan semua kekurangan yang kita miliki, maka jika terus berkumpul dan ditempa maka ia akan naik tingkat menjadi golongan yang pertengahan (مُّقْتَصِدٌ). Seiring dengan terus belajarnya, ia pun berpotensi akan naik tingkat lagi menjadi golongan yang yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan seizin Allah ( سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ). 


6. Hikmah dibalik kalimat بِإِذْنِ اللَّهِ 

Ada perbedaan yang menarik dibalik kalimat insya allah dan kalimat Bi Idznillah. Insya allah digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sudah tergambar yang selalu mungkin untuk bisa terlaksana di mata manusia. 

Sementara itu, bi idznillah digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menurut akal manusia sangat mustahil, tapi sama sekali tidak mustahil di sisi Allah. Maka jadikan bi idznillah ini untuk meraih keridoan Allah. Salah satunya dengan cara bikin perjanjian dengan diri kita sendiri.

Tekadkan dalam hati kita, "Ya Allah,  jangan wafatkan aku sebelum aku menuntaskan hafalan 30 juz.."

Contoh penerapan 

🌸Tholut adalah  panglima perang dengan pasukan yang sedikit, tapi berhasil memenangkan perang melawan Jalut. Maka ayatnya digambarkan dengan, 


...فَهَزَمُوْهُمْ بِإِذْنِ اللهِ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ

Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah.


7. Fokuslah pada kesabaran, bukan pada hasil yang didapat

Jika seandainya Allah sudah memutuskan bahwa  kamu tak akan hafal Al Baqarah melainkan sudah mengulangnya sebanyak 1000 maka tempuh saja. Bersabarlah dalam ketaatan itu (Shobru ala thoah).  Fokus pada kesabaran, bukan pada hasil yang ingin di dapat. Karena hasil ada kehendak dan kuasanya Allah, sementara kesabaran adalah ranah manusia. Sabar dalam mengerjakannya sedikit demi sedikit. Sabar untuk menempuh waktu yang panjang bersama Al Quran. 

Ustadz Abdul Aziz pun menghafal dari 84 dan jangan dikira tak ada yang hilang, pasti ada. Tapi menghafal adalah bukan perkara hafalan hilang atau lancar. Menghafal adalah tentang bersabar dalam ketaatan pada Allah dan pada Al Quran itu sendiri.


8. Al Quran adalah keutamaan yang amat besar, sementara isi kehidupan dunia hanya hal kecil.

Di balik Al Quran ada fadhlul kabir. Siapa yang meyakini hal itu maka ia akan memandang bahwa semua isi kehidupan adalah fadhlus shagir (keutamaan kecil). Maka kelak akan timbul apapun yang terjadi pada dunia, adalah hal kecil sehingga ia tak mudah kecewa terhadap urusan dunia.

إِلَّا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّ فَضْلَهُۥ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا


🌸Ada kisah nyata yang terjadi di Jakarta 5 - 10 tahun yang lalu. Sebutlah seorang muslimah. Di usia 35-40 belum ada jodoh yang diizinkan hadir. Dia dan sekeliling merasa galau. Sampai akhirnya muslimah ini taaruf, dan disetujui oleh kedua belah pihak. Setelah khitbah ternyata proses dibatalkan karena orangtua ikhwannya tidak setuju. Sang akhwat kecewa berat. Namun akhirnya tetap berusaha mendekat kembali pada Allah. Ia umroh, ketika dia tadabbur Al quran, maka dia sampai pada ayat An Nisa 113. 


وَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُۥ لَهَمَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ أَن يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِن شَىْءٍ ۚ وَأَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُن تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا


Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.


9. Dari kisah diatas dapat diambil hikmah bahwa dalam kehidupan   bisa saja seseorang tergelincir dalam kesesatan, tidak menerima takdir, menginginkan yang baik menurut pandangannya, dan hal lain yang sesuai keinginannya. Padahal semuanya yang dipilihkan Allah itulah yang terbaik. Dan Al Quran adalah ilmu yang amat besar serta karunia yang teramat Agung. 


Kondisi sang akhwat yang masih diizinkan bertadabur oleh Allah dan kembali mendapatkan pemahaman akan takdir adalah fadhlullah alaika adzima.


10. Ingatlah kaidah Masya allahu kaana, wamaa lam yasyaa lam takun

Kalau allah kehendaki maka terjadi, kalau allah belum izinkan maka ada saja halangannya tak akan terjadi sesuatu tersebut. 


11. Boleh kecewa, tapi pilih pilihlah saat ingin kecewa.

Kita boleh saja merasa down, tapi untuk hal yang Allah rekomendasikan saja, misalkan perihal keimanan, Al Quran , keislaman, dll. Adapun perihal dunia, Allah maha berkehendak meluaskan atau menyempitkan  urusan manusia. 

Hadirkan kesadaran dalam diri kita bahwa dalam pernikahan pun ada variasi. Ada yang dikaruniai anak laki-laki, ada yang dikarunia anak perempuan, bahkan ada yang belum dikaruniai  anak ketika di dunia. Semua kondisi itu tak membuat manusia rugi. Semua ada kemuliaannya dan takarannya masing-masing. selama ia mengutamakan fadhlul kabir/fadhlul adzima (Al Quran).


QS Asy Syuro 49-50


لِّلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ

أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَٰثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ قَدِيرٌ


49. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,

50. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.


12. Yakinlah pada Allah meski kemampuan kita masih jauh dibawah yang diharapkan. 

Selalula merasa bahwa saya ini sosok yang 'ala kulli hal jiddan', tapi karena masyarakat sudah percaya lantaran Allah yang memberikan hadiah itu, maka teruslah berusaha belajar hingga mendapatkan wa kanallahu fadhlul adzima. 

13. Al Quran adalah SOP kehidupan dari Allah 

أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


Al quran adalah petunjuk kehidupan dari Allah yang tak akan pernah berubah, siapa yang memegang teguh maka ia akan sukses. Belajarlah dari SOP manusia. Contoh, jika ada yang masuk maka harus ada yang keluar. Maka infaq, sodaqoh, zakat, adalah bagian dari SOP kehidupan manusia. Hal itu membuat harta yang dimiliki menjadi berkah. Guru Al Quran harus ikut SOP ini. Harus ada proses masuk ilmu, sebelum mengeluarkannya dalam bentuk pengajaran. Maka yakinilah 8 bentuk interaksi yang harus ada dalam diri muslim, utamanya bagi yang sudah terpilih oleh Allah jadi guru Al Quran.

1. Tilawah. 

2. Tahfizh, harus dijadikan agenda kehidupan yang hasilnya diserahkan saja pada Allah. Seperti halnya rizki, pasti setiap manusia ingin rizkinya dapat banyak, tapi ya terserah Allah mau memberi rizki berapapun, yang penting kita terus berusaha. Jadikan tahfiz sebagai syukur lisan kita, yang jika tak dipakai menghafal maka akan banyak dipakai untuk bicara yang tidak perlu.

3. Tafsir. Hakikatnya untuk menghadirkan kesadaran ingin paham Al Quran. Jangan berpikir jika kita belajar tafsir kita harus jadi mufasiroh. Minimal kita sadar bahwa kita jangan sampai terlewat dari pemahaman Al Quran yang benar.

4. Tadabbur. Hanya akan hidup jika tiga hal di atas sudah berhasil kita hidupkan.

5. Ta'alum. Terus belajar tanpa kenal lelah dan menyerah. 

6. Ta'lim. Terus mengajar dengan penuh kesabaran dan penyerahan diri pada Allah. 

7. Tathbiq. Terus mengamalkan Al quran dengan seluruhnya. Tidak hanya dari aspek  ibadah, tapi semua aspek kehidupannya

8. Tadawi. Menjadikan Al Quran sebagai pengobatan/penyembuh bagi kehidupan kita.


Minimal secara fikrah, kita punya pemahaman tentang hal ini dan butuh proses untuk bisa melalui semuanya. Nikmati semua proses tersebut dengan penuh kesabaran. Semoga Allah jadikan kita mendapatkan keutamaan yang agung. Aamiin.



Bogor, 05 Oktober 2024

Di resume dengan beberapa penyesuaian oleh : 

Umma Salman 

Selasa, 17 September 2024

Tarbiyah Bil Quran

Taujih Gurunda KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc, Al Hafizh


Proses tarbiyah bil quran digambarkan Allah pada ayat berikut.

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ} [الجمعة : 2]


Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

1. Ada proses membacakan Al Quran (يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ)

2. Proses mensucikan jiwa ( وَيُزَكِّيهِمْ ) dari tilawah ada proses bersih bersih diri. Apa saja yang tidak sesuai dengan Al Quran dihilangkan dan yang sesuai dimasukkan (Attahalli watakholli). Mengakses yang baik baik dari Al Quran dan membersihkan diri yang tidak sesuai dari Al Quran.

3. Proses  mau mengajar dan belajar Al quran dan pendukung Al Quran yaitu sunnah (يُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ)  . Baik berupa sunnah atau apa saja ilmu yang bisa membuat manusia semakin beriman dengan Al Quran. 

4. Manusia jika tidak dibina dengan Al Quran maka akan selalu dalam keadaan sesat yang nyata (وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ)

Ayat-ayat lain yang maknanya senada dengan ayat di atas adalah Ali imran 164 dan Al Baqarah 151.  

Akhir ayat di surat Al Jumuah ayat 2  adalah bukti bahwa tidak ada cara untuk memperbaiki diri kecuali dengan Al Quran. Siapa yang tidak dengan Al Quran ia akan terus bertahan dengan kesesatan, penyelewengan, dan kesalahannya. 

Pada ayat ke-3 surat Al Jumuah Allah melanjutkan, 

وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.

Ketika membina diri dengan Al Quran,  meskipun terbentang jarak dengan umat terdahulu, insya allah kamu bisa sama dengan mereka. Walaupun kesamaannya bisa 100%, 90% dll. Yang terpenting adalah bersama al Quran karena sumbernya sama. Meskipun di level status ada perbedaan, namun di sisi allah belum tentu berbeda. Selama sama sama berusaha mentarbiyah diri dengan Al Quran semua punya kesempatan yang sama meraih pahala besar.


ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

"Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar"

Walaupun memang ada keterbatasan keterbatasan, yakni kita tidak berguru langsung pada Rasulullah. Maka perbedaan pasti akan ada. Namun Rasulullah mengapresiasi manusia akhir zaman yang terus berusaha berpegang teguh pada ajaran Al Quran.  Bahkan Rasulullah memanggil kita dengan sebutan saudara. 

Hadits Riwayat Muslim, Nabi Muhammad secara tak terduga berujar kepada Abu Bakr: “hai Abu Bakar, aku begitu merindu untuk bisa bertemu dengan saudara-saudaraku” Abu Bakar menjawab: “apa maksudmu ya Rasulullah, bukankah kami ini semua saudara-saudaramu?” Rasulullah SAW bersabda: “Kamu semua adalah para sahabatku, bukan saudaraku. Saudaraku adalah yang belum pernah melihatku apalagi menemaniku dan bersamaku, tetapi mereka beriman kepadaku”


ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ (13) وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ 

"Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian."

Orang yang berprestasi dalam keimanan memang banyak yang dari golongan orang terdahulu. Hal itu bisa diwajarkan karena dahulu mereka dekat dengan sumber pembawa wahyu, yakni Nabi Muhammad saw.  Tapi ayat ini dijawab oleh al jumuah ayat 4.

Mari kita pahami, mengapa Allah menerapkan hal demikian?

1. Antara manusia dan Al Quran sama sama bermuara pada Allah

Sumbernya dari Allah.  Manusia disebut Allah, "Saya menciptakan kamu" (khalaqol insan). Banyak ayat tentang penciptaan manusia. Sedangkan Al Quran, adalah kalamullah, turun dari lauhul mahfudz. Tatkala ada titik kesamaan maka manusia dan Al Quran mudah sekali untuk cocok dan klop. 

Di hadist digambarkan seperti sebuah sinyal. Orang yang bersama Al Quran berarti ia punya sinyal yang kuat bersama Allah swt. Saat para sahabat baca quran Rasulullah datang dan berucap absyiru..absyiruu.. Berbahagialah, berbahagialah. Man qaraal quran fa inna hu siapa yang membaca quran maka ujungnya di tangan allah dan ujung satunya di tangan manusia. Maksudnya manusia dan Allah akan terhubung tatkala bersajma Al Quran*. 

Sementara itu hal lain tak ada hubungannya dengan manusia. Tujuannya Allah adalah supaya manusia tunduk kepada Allah. Manusia seharusnya menyadari bahwa jika ia sedang baca Al Quran maka sinyalnya nyambung dengan Allah. 

*Al quran hisa berfungsi istighfar* 

🩷bisa berfungsi shalat, dll. 

📝pepatah arab: Barangsiapa yang sering membaca sastra bahasa arab maka hatinya akan sensitif (terhadap keindahan). Barangsiapa yang suka ilmu sejarah maka ia punya banyak ilmu pelajaran dan hikmah dalam hidupnya.  

2. Siapa yang membaca Al Quran hatinya akan lembut, ia akan mendapat banyak pelajaran dan ilmu ilmu yang lain, ia juga akan mendapat kedekatan dengan Allah. 

Betul ibadah lain pun mendekatkan diri dengan allah. Tapi jika dia belum beralquran maka sinyalnya tidak akan sekuat yang selalu bersama Al Quran. Orang yang selalu bersama Al Quran akan selalu 'on' dengan Allah. Jika minta ampunan akan diampuni, semua perbuatannya akan selalu di apresiasi oleh Allah. Sifat ini adalah sifat ghafurun syakur (fathir 29-30). 

Aslinya manusia itu hina, apapun yang keluar dari lubang-lubang manusia itu sifatnya hina. Walaupun demikian, jika manusia terus on pada Allah dengan Al Quran, maka akan menjadi mulia. 

3. Allah sebut al quran itu bagaikan ruh

Al Isra: wa yasalunaka anir ruh. Asy syuro 52. Wakadzalika... 

Sebagaimana badan tak bisa aktif tanpa ruh, maka jiwa manusia pun tak bisa aktif tanpa ruh Quran. Al Quran adalah ruh pembimbing jiwa manusia ke jalan yang baik. Kalau jiwamu gak ada ruh qurannya maka kamu tak akan bisa merasakan bagaimana kehebatan Al Quran.

4. Manusia selalu punya cahaya, tempat yang terang, yang karenanya kita jadi tahu kebenaran. Yang karenanya kita tahu apa yang bahaya dan yang aman, yang bisa dilewatkan, atau dibimbing oleh iman.

Doa agar dikaruniai  cahaya, di surat At Tahrim  ayat 8, 

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."


Sabtu, 14 September 2024

Villa Degung Hills


Oleh : Acelya Kencana Puri

Minggu, 15 September 2024

Azwaj Bukan Hanya Tentang Suami Istri

Pembukaan Mukhayyam Al Quran

Taujih #1 dari Gurunda K.H Abdul Aziz Abdur Rauf

Atas nama ilmu kita dipertemukan. Berawal dari kajian online semasa pandemi, dilanjutkan dengan kopi darat offline para pecinta Al Quran. Maka sebagaimana kita dipertemukan di tempat ini maka tak mustahil juga dipertemukan di surga

Manusia jika sudah tertanam khullah (keakraban) atas nama ilmu,  amal sholih, ketakwaan, maka karena khullah itu rela menempuh jalan panjang untuk saling bertemu. 

Khillah terdapat di QS Al Baqarah 254

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.



Khullah adalah keakraban dan pertemanan dalam hal apa saja. Jika dalam hal ilmu, ketaqwaan, kebaikan, dll, maka jadi khullah yang istimewa (Az Zukhruf ayat 67). 


{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ} [الزخرف : 67]

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa


Orang-orang yang saling berakrab disebut kholil (Al baqarah 124)

وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.


Semoga pertemanan dari online, menjadi offline dilanjutkan menjadi pertemanan yang membawa kebahagiaan. Bukan membawa permusuhan, bahkan menjadi pertemanan yang tolong menolong dalam menghadapi kesulitan-kesulitan di hari kiamat.  


Di Hari Kiamat Kita Butuh Bantuan Teman

Allah bercerita tentang hari kiamat di surat Asy Syuaro Ayat 94-104. Orang orang yang ada di neraka, mereka memiliki kesamaan saat di dunia, yakni gara gara mereka sama sama menganggap tuhan yang mereka sembah sama dengan Allah Rabbul Alamin.

قَالُوا وَهُمْ فِيهَا يَخْتَصِمُونَ (96) تَاللَّهِ إِن كُنَّا لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ (97) إِذْ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: "demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam".

Dampaknya saat itu mereka tak bisa mendapat orang yang menolong mereka, karena pertemanan mereka dahulu. Jika orang yang berdosa tak bisa saling menolong di akhirat maka orang beriman bisa saling tolong menolong di akhirat kelak.  Di dunia saja sahabat bisa saling tolong menolong, apalagi jika di akhirat jika punya sahabat yang sholihah. Kelak orang sholih itu akan menjadi syafaat bagi teman akrabhya.

Orang beriman yang sudah di surga ditanya perasaannya oleh Allah. Tentu mereka bersyukur, tapi masih ada yang menganjal. Apa itu? Ternyata mereka akan mencari orang-orang terdekatnya. Maka Allah akan menaikkan orang yang dicari itu, jika ia berada di surga yang lebih rendah. Apalagi jika teman itu di neraka. Maka orang itu akan dikeluarkan dari neraka disebabkan saat di dunia bersahabat akrab dalam ketaqwaan.


Al ukhuwah termasuk amal sholih utama

Ahli neraka akan mengatakan di ayat Asy Syuaro ayat 102, jika saja mereka bisa dihidupkan kembali, mereka akan membangun  persahabatan yang akrab dalam rangka keimanan.


فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ 

maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman".

Dijawab di surat Saba : di dunia saja tak mungkin, apalagi d akhirat nanti. 


Azwaj bisa bermakna pasangan

 يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنتُمْ تَحْزَنُونَ

Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati.

Azwaj bisa bermakna pasangan. Bisa juga dimaknai persahabatan. Seseorang yang sama sama belajar Al Quran, Ilmu, sama sama dalam keshalihan, maka bisa masuk dalam kategori azwaj. Semuanya bisa menjadi penyebab manusia bersama masuk ke jannah. 

Tuhbarun ( تَحْزَنُونَ ) secara khusus bermakna dihibur dengan lagu dan nyanyian yang menyenangkan.

Kata azwaj ada juga di surah Ash Shaffat. Akan diberlakukan juga pada persahabatan dalam kejahatan. Contohnya ada yang bersahabat dengan Israel.

قَالُوا إِنَّكُمْ كُنتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ

Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan.

Pada Ash Shaffat ayat 28 digambarkan suasana ketika di akhirat. Para pengikut kebatilan akan menyalahkan pemimpin yang mengajak mereka sesat. Bahwasanya ajakan mereka itu dari kanan. Disebut dari kanan karena argumen mereka kuat, bujukan mereka meyakinkan, tawaran mereka amat menggiurkan. Padahal semua itu adalah jebakan menuju neraka. 

Perkenalan hati atas dasar iman fi sabilillah jauh lebih kuat ikatannya daripada pertemuan fisik yang biasa.

Hendaklah setiap kalian satu dan yang lain saling menyemangati, terus solid. Insya allah semua mendapat pahala yang sama dalam menjaga soliditas kelompok keimanan. Saling bersabar dalam hubungan pertemanan agar terus solid dan bisa saling menyemangati. 

***

Sesi tanya jawab 

Realitas di masyarakat banyak fenomena antar suami istri serta anak anak yang salah satunya belum mengaji. Serasa ada yang kurang karena kan tujuannya sama ke surga, tapi keluarga ada yang belum ngaji juga. Bagaimana menyabarkan diri agar bisa sama sama kumpul di surga?


Azwaj juga berarti keseragaman sesuatu. Di surat shod azab neraka juga dibahasakan dengan azwaj ayat 58-59

Jika bekum dikaruniai pasangan yang belum mengaji, maka ada beberapa nasehat.

1. Memberi nasehat dengan cara yang baik

2. Bangunlah prinsip azwaj/modal azwaj yang ada dalam pasangan kita. Utamanya adalah statusnya sebagai muslim muslimah. Cari kebaikannya yang hisa disyukuri. Jika ada perasaan bahwa saya salah pilih, itu adalah bisikan ssetan.setan sangat ingin pasangan bercerai. 

Dalam hadist rumah tangga : hubungan suami ustri bersahabat shodaqoh. Mengapa dianggap shodaqoh? Jika dilihat dari segi ketaatan pada Allah, Di balik itu ada komitmen pada kehalalan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.

Semua upaya orang beriman untuk mempertahankan keluarga maka akan menjadi amal sholih yang amat berharga

4. Sabar bahwa kekurangan pasangan masih dalam batas kewajaran.  Misal jika ada tabiat orang Batak yang terbiasa bicara dengan keras, sementara pasangannya orang Solo yang lembut maka harus bersabar. 

5. Setiap pasangan sebenarnya sudah azwaj, tinggal bagaimana meningkatkan kualitas dalam berpasangan

6. Yakinkan bahwa dibalik kesabaran itu tidak gratis di sisi Allah. Ada hadiah yang disiapkan oleh Allah untuk orang yang bersabar. 

7. Dalam pahitnya kehidupan pasti ada kenikmatan. (Kisah ulama) 

8. Iringi dengan doa dan rasa optimis bahwa setiap ujian tak ada yang gratis.



14 September 2024

Villa Degung Hills

Sabtu, 14 September 2024

Urgensi Tarbiyah Al Quran

 *Kalimatul mukhoyyam ke-3*


📹Gurunda KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Al Hafizh


Urgensi Tarbiyah Al Quran_* 



🩷 *Karena kita tak ingin terputus dengan Allah*


Tanpa sinyal hp saja kita sudah repot, apalagi jika terputus sinyal dengan Allah. Maka semua aktivitas kita dengan Al Quran entah itu tilawah, menghafal, tadabbur, semoga Allah menerima amalan tersebut. Karena Al Quran adalah sebaik baik penghubung kepada Allah. 



إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا


Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.



Shalat malam dan interaksi dengan Al Quran adalah satu kesatuan.  Berdiri pada saat itu adalah menunjukkan kekuatan yang hakiki. Berdirinya adalah pembangun hubungan kepada allah yang memiliki dampak bacaan yang sangat berkualitas dan berkesan. Ucapan pada saat itu adalah sebaik baik ucapan dari manusia.


Ketika Al Quran dibersamai qiyamulail, maka manusia memiliki sinyal terkuat pada Allah. Apalagi di saat itu langsung ada tawaran dari Allah, apakah manusia mau meminta ampunan,  meminta pertolongan, meminta apapun, maka Allah akan memenuhinya. Itu adalah ganjaran bagi hamba yang rela bangun malam sebagai bukti cintanya kepada Allah. 

 


Kalau kalian berkumpul hendaklah kamu saling menyemangati yang lain, minimal ada perasaan tak enak saat tidak sekuat yang lain dalam beramal sholih. Minimal tumbuhkan rasa fastabiqul khayrat jika sedang bersama saudara seiman. 


🩷 *Al Quran adalah ruh.*


Masalah ruh sangat identik dengan kemahasempurnaan Allah. Ruh tak akan pernah usang, expired, atau menua. Ruh dalam urusan Allah, selalu mendapat perhatian dari Allah.


Orang yang bersama Al Quran adalah orang yang terawat ruhnya dengan baik. Yakni ruh yang menghidupkan badannya maupun ruh yang berfungsi menghidupkan jiwanya.


Dengan dua urgensi ini, bisa disimpulkan bahwa betapa bahayanya hidup tanpa Al Quran.



Apa bahayanya jika manusia tak berdzikir, tak tilawah, tak qiyamulalil? Secara tarbiyah ia tak dibahas dari segi pahala. Karena masalah pahala akan membuat manusia banyak beralasan bisa melakukannya dengan ibadah lain. Maka, jika dilihat dari dimensi kebutuhan, maka ibadah Al Quran di ibaratkan makanan. Al Quran akan menjadi sesuatu yang terasa sangat dibutuhkan oleh setiap ruh. Ia adalah nutrisi yang menghidupkan ruh. Dan setiap ibadah memiliki efek nutrisi yang berbeda. Tilawah menghapuskan dosa

Shalat yang -didalamnya ada al Quran- fungsinya istigfar dan doa. 


Semua ibadah kita butuhkan karena jiwa kita yang menginginkannya, semua memiliki porsi kebutuhan  masing masing.


🩷 *memenuhi kebutuhan*



Apa bisa manusia tanpa tumbuhan, air, api? Di surat Al Waqiah, Allah menyebutkan semua hal tersebut. 


أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ

Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.


أَفَرَءَيْتُمُ ٱلْمَآءَ ٱلَّذِى تَشْرَبُونَ

Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.


أَفَرَءَيْتُمُ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى تُورُونَ

Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).


Kemudian  ayat selanjutnya bicara tentang Al quran.



فَلَآ أُقْسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ

Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.



Sebagaimana kamu tak mungkin hidup tanpa tumbuhan, air, api, maka tak mungkin juga jika hidupmu tanpa al quran dan semua bentuk interaksinya. Itu adalah kebutuhan hidup kita baik secara fisik maupun jiwa. 


Seandainya jiwa itu bisa memberi informasi pada manusia,  maka jiwa akan berterima kasih jika manusia memenuhi hajatnya bersama Al quran. Jika jiwa dipenuhi kebutuhannya maka ia akan tumbuh subur dengan baik.


Ada mahasiswa IPB yang mengambil kesimpulan bahwa "kalau jiwa yang tiap hari dibacakan Al quran bisa tumbuh dengan baik, berarti makhluk lain pun begitu?"


Ia pun melakukan penelitian, yaitu dua kamar berisi tanaman, yang satu dibacakan Al quran, yang satu tanpa dibacakan. Setelah diteliti ternyata tingkat kesuburan tanaman tersebut berbeda. Al Quran membuat tanaman lebih subur. 


Kita tak mungkin bertani hanya mengandalkan pupuk,  tapi andalkan keshalihan diri. 


 


🩷 *Al quran ini diturunkan allah ke hati manusia*


Hati ini selalu bisa menampung Al Quran. Hati yang selalu terhubung dengan Al Quran akan lebih mudah tersambung dengan syariat Allah dan menerapkannya. 


Jika Al Quran dibacakan oleh qariah yang membaca dari hati, maka yang mendengar akan tersentuh walaupun ia tak paham maknanya. 

Maka jangan remehkan bacaan kita , karena itu akan membawa hidayah pada siapapun yang mendengarkannya. 


Banyak orang yang meneteskan air mata karena lagu, maka apakah tak bisa hati meneteskan air mata karena Al Quran? Adakah hati kita telah tumpul?



🩷 *jika merasa tak mampu, maka jawab dengan doa, jangan menyerah jangan pesimis.*


Jawab dengan doa, istighfar dan amal baik, shodaqoh, tasbih dll. 

Bisa jadi sulitnya kita dengan Al Quran karena faktor dosa kita. 

Maka semua amunisi tersebut akan membuat kita lebih ringan dan memulai al quran. 


Orang yang meminta keduniaan saja allah kasih, apalagi yang meminta Al Quran, mana mungkin Allah tidak mengabulkan kebersamaan dengan Al quran.


Hatta jika Allah belum izinkan diri bersama Al Quran secara optimal, maka yakinlah bahwa pahalanya sudah Allah catat.



Villa Degung Hills, 15 September 2024


Dicatat oleh:

_Acelya Kencana Puri_

Rabu, 21 Agustus 2024

Catatan Perjalanan Menghafalku

Rabu siang adalah jadwalku untuk mengikuti halaqah tahfizh secara daring.  Aku dan teman teman dibimbing oleh seorang Ustadz yang mengelola tanah wakaf di Bogor. Alhamdulillah beliau bersedia menerima setoran hafalan kami di tengah kesibukan beliau mengurus tanah wakaf dan segudang kesibukan lainnya. 


Alhamdulillah peserta hari ini yang hadir ada 6 orang. Kamu bergantian membacakan hafalan di hadapan Ustadz. Sesekali Ustadz mengkoreksi bacaan kami yang salah. Biasanya kesalahan yang paling sering terjadi adalah salah harokat, disusul oleh sambungan ayat yang menyasar  ke surat atau ayat lain. Ya, begitulah kami, ibu ibu super sibuk yang tengah berjuang dengan Al Quran di tengah keterbatasan. Kesalahan tidak menggugurkan semangat kami. Semoga kami justru semakin kuat di halaqah quran ini.


Aku sendiri Alhamdulillah bisa setoran hafalan dengan kondusif. Anak anak tidur dengan pulas di masjid. Sengaja aku tidak pulang dulu ke rumah karena ingin lebih tenang saat menyetorkan hafalan. Jika di rumah anak anak cenderung rewel dan ingin ditemani. Lain halnya jika di masjid. Suasana yang sejuk, angin yang sepoi sepoi dan area masjid yang luas dan tenang mampu menghipnotis anak anak hingga mereka tidur dengan sangat pulas. 


Aku terharu menyimak setoran hafalan teman teman seperjuanganku. Ada yang sedang sakit, namun tetap semangat ziyadah sampai 4 halaman. Ada yang mengaku hanya menyiapkan sedikit hafalan, namun ternyata mampu setoran hingga seperempat juz, ada yang tawadhu mengatakan tahsinnya kurang, tapi ternyata bacaannya luar biasa. Ada juga yang memang menyetorkan 1 halaman, namun aku tahu ia selaku membawa hafalan 1 sehalamannya itu dalam shalatnya yang khusyuk. 


Latar belakang mereka pun luar biasa. Rata-rata mereka semua adalah seorang guru, ada juga hang ibu rumah tangga. Secara hitung- hitungan manusia amat sulit mencocokka  jadi dengan kesibukan mereka. Tapi alhamdulillah,  allah berkenan mempertemukan  kami dj halaqah ini dengan waktu yang amat terbatas, berkeliaran dengan agenda lainnya. 


Alhamdulillah halaqah kami akhirnya selesai. Di akhir sesi ustadz memberikan pesan bahwasanya tujuan murojaah bukan sekedar untuk melancarkan hafalan. Jika lancar menjadi tujuan maka ayat yang sudah lancar tidak akan kita sentuh untuk dimurojaahi. Tanamkan mindset bahwa murojaah adalah cara kita untuk bersyukur pada Allah karena Allah mengizinkan dan memampukan kita untuk menghafal. Nikmatilah momen komen murajaah kita. Bayangkan ziyadah adalah proses kita menanam benih, dan murojaah adalah hasil panen kita yang harus dinikmati secara perlahan sehingga semua panen habis bergantian kita nikmati. 


Pesan lainnya dari Ustadz adalah halaqah Al quran ini berperan sebagai bensin bagi kita yang setiap harinya mengajarkan Al Quran. Maka sudah semestinya kita tidak pernah absen dari halaqah ini, karena begitu bolos sekali maka bensin tidak terisi dan kelak kita akan mengajar kembali dengan kondisi kosong tanpa amunisi. Jangan sampai ham itu terjadi. 

Aku terenyuh mendengar nasihat tersebut. Dan semakin terharu ketika salah seorang sahabatku dj halaqah merepotkan nasihat Ustadz. Ia berkata bahwa meskipun hanya mampu menghafal sedikit demi sedikit tapi ia akan berusaha terus 'menanam' lewat proses menghafal ini. Ia berharap bisa 'memanen' kala tiba masanya anak anaknya sudah besar dan Allah izinkan kembali dirinya bisa shalat dengan khusyuk dan lama. Masya Allah, sungguh aku bangga dengan azzamnya untuk mengamalkan surah Al muzzammil ayat terakhir. 


Sungguh proses menghafal ini amat berat, namun bukan berarti tak bisa dilakukan. Perlu pengorbanan,  perlu perjuangan dan semua itu bisa dilakukan atas kekuatan dari Allah dan atas izinNya kepada kami semua. Doakan kami bisa beristiqomah dengan Al Quran,  dan demikian juga dengan teman teman yang membaca. 


Barakallahu fiik..




Jumat, 07 Juni 2024

Hikmah Keluarga Ibrahim

Dalam Islam ada gelaran Uswatun hasanah yang diberikan pada Nabi Ibrahim dan nabi Muhammad. Nabi Ibrahim adalah namanyang selalu kita sebut dalam shalat. Walau jarak kita dengan beliau ribuan tahun, tapi Allah menghendaki kita dekat selalu dengan keluarganya. Sementara itu Rasulullah adalah teladan yang paling paripurna. Semoga Allah menghimpunkan kita dengan dua sosok mulia tersebut.


Di satu sisi hari hari ini kita menyaksikan para jamaah haji yang tengah melaksanakan ritual haji. Ada perbedaan antara seseorang yang sudah paham Sirah dengan yang belum paham Sirah. Orang yang memiliki keterikatan sejarah akan tersambung memorinya ketika kelak melaksanakan haji. Ia akan Napak tilas dengan kehidupan kekasih Allah nabi Ibrahim dan rasul Allah nabi Muhammad Saw. Ketika mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Mekah dan Madinah akan teringat dengan kisah dua sosok mulia itu ketika mereka hidup di masa itu.

Pelajaran dari nabi Ibrahim

1️⃣ Nabi Ibrahim adalah nabi yang pekat dalam doa 


Robbi habli Minas sholihin.

Bukan hanya doa untuk anak, tapi juga cucu dan keturunan kita menjadi generasi yang sholih

2️⃣Nabi  Ibrahim juga mendoakan keturunannya  agar mendirikan sholat. 

Robbij-'alninmuqimassholati wa min dzurriyati, robbana wa taqobbal dua.

Jarak paling jauh adalah jarak kita dengan sholat, dipengaruhi oleh kedekatan hati. Jikanhati dekat dengan Allah maka masjid adalah tempat yang paling dekat, sebaliknya. 

Hal hal yang menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari akan muncul pada saat kita berada di tanah suci. 

Doa mampu mengubah takdir, maka jika kita ingin takdir yang baik maka bisa dinikhtiarkan dengan doa. Namun apakah ada takdir buruk,? Semuankejadian terjadi atas izin Allah. Sesuatu yang dianggap baik, belum tentu baik, dan suatu yang dianggap buruk belum tentu buruk. 

Ridho yang paling tinggi adalah ketika kita menerima dengan ikhlas semua ketentuan Allah. Tatkala kita menerima takdir yang kita anggap buruk maka kita bisa menjadikan baik dengan doa. Ganti semua keluhan dengan doa. 

Contoh, saat kita menghadapi kesulitan membangunkan anak, maka alih-alih kita marah, kita doakan saja mereka. 

3️⃣ Keluarga nabi Ibrahim adalah sosok yang mulia penuh perjuangan. 

Ibunda hajar adalah contoh wanita yang keimanannya sangat tinggi pada Allah. Saat beliau ditinggalkan di lembah Mekah, beliau bertanya 3 kali pada nabi Ibrahim, mengapa engkau meninggalkan kami di tempat yang tidak ada kehidupan? Nabi Ibrahim diam tidak punya jawaban. 

Pelajaran dari hal tersebut adalah pola komunikasi kita dengan suami. Kita bertanya pada suami maksimal 3 kali? Dan kita juga harus bersabar kalau suami diam tidak menjawab kita. Agar tidak banyak kecewa maka kita bisa menerapkan tes no question. 

Tips agar bahagia adalah kita harus selalu husnudzon kepada Allah pada diri sendiri dan pada orang lain. Jika kita diuji dengan hal yang tidak baik maka Allah pasti punya rencana yang baik. Husnuzan pada diri sendiri diwujudkan dengan afirmasi positif dengan tetap menyandarkan kekuatan tersebut kepada Allah subhanahu Wa ta'ala. 


Hikmah dari kisah ibunda Hajar 

1️⃣Ikhlas pada Allah 

2️⃣Keimanan, setiap perintah Allah membawa kebaikan 

3️⃣Optimisme bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan hambanya

4️⃣Tawakal yakin bahwa Allah yangbakan mengurus semua yrusan kita.

5️⃣Ikhtiar, lakukan ikhtiar walaupun bagi kita terlihat mustahil 

6️⃣Hajar adalah simbol seorang ibu yang penuh kasih sayang.