Siapa yang sudah rampung puasa Syawal. Ku ucapkan selamat, barakallahufiik.. kalian hebat. Aku Alhamdulillah baru memulai puasa Syawal hari ini. Dengan kondisi sahur kurang optimal, bismillah semoga kuat menjalani puasa hingga akhir.
Pagi-pagi Alhamdulillah terlewati dengan baik. Mulai dari menyetrika, beres-beres rumah, lanjut menemani anak anak bermain, diselingi dengan melancarkan bacaan untuk kelas tahfizh nanti siang, shalat Dhuha, menerima tamu di pagi hari, dan ikut kelas tahfizh plus murajaah. Alhamdulillah semua Allah izinkan untuk maraton dikerjakan.
Tiba saatnya sholat Dzuhur. Setelah sholat anak anak energinya makin banyak, sementara aku sudah separuh jalan berpuasa, energi ku makin menyusut. Kuajak anak anak menelpon abinya agar ku bisa tertidur sebentar saat mereka video call. Ternyata aku malah tertidur dengan lelap. Saat menyadari video call anak anak sudah selesai, mereka bermain berduaan. Main kereta, puzzle, bongkar buku, mengeluarkan mobil, dll. Suara mereka sayup kudengar. Alhamdulillah tidak ada yang menangis. Aku rasanya ingin bangun dan membersamai mereka, qadarullah badan ini tak bisa bangun.
Astaghfirullah, tubuh benar benar lemas. Hanya bisa terjaga saat bayi meminta asi. Kuberikan sambil posisi menyamping. Beberapa kali ingin bangun dan lanjut beraktivitas, tapi benar benar tak kuat untuk bangun. Bahkan untuk sholat ashar pun lemas sekali, ya Allah. Paksakan, bismillah.
Selesai sholat, masih belum bisa memaksa diri untuk bangkit. Alhamdulillah anak anak kondusif, tidak menangis. Mereka paham bahwa uminya butuh istirahat sejenak. Hingga adzan Maghrib berkumandang, Alhamdulillah aku bisa berbuka puasa dengan yang ada di rumah, karena aku belum menyiapkan khusus untuk berbuka.
Allah beri rezeki susu cokelat yang dibelikan anak-anak, tumis sayur buncis dan wortel serta nasi yang disisihkan dari makan siang sulungku, tempe goreng yang kubuatnsekitr jam 10an tadi pagi, serta jeruk dari bekel kudapan sekolah anak. Ohya, satu lagi selembar roti dan selai serta TK lup air putih. Berbuka puasa dalam kondisi lemas serta mata kunang kunang hebat. Tak bisa melihat dengan jelas. Seiring makanan yang masuk ke tubuh, energiku pun pulih. Alhamdulillah.
Selesai Maghrib Alhamdulillah sudah normal, aku bisa lanjut menemani anak anak jadwal Maghrib dan isya. Setelah insya Alhamdulillah suami pulang. Kami lanjut makan malam bersama.
Hikmah dari perjalanan hari ini adalah pentingnya mengoptimalkan momen sahur, apalagi untuk berpuasa dalam kondisi masih harus memberikan asi. Jaga hak tubuh dengan memasukkan makanan sesuai dengan kebutuhan. Jangan menyepelekan asupan tubuh, karena yang akan yerlen imbas bukan hanya diri sendiri tapi anak anak juga,, terutama bayi yang masih asi.
Bismilah esok lanjut syawalan hari kedua. Semoga semakin baik ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar