Sudah sejak lama aku merasa resah dengan timbunan bekas minyak yang aku kumpulkan sejak dua tahun lalu. Sebelumnya aku berniat untuk menjual minyak tersebut pada pengepul minyak. Mereka memberi harga 6000 perliter. Namun, untuk mengumpulkan 1 liter minyak sisa saja aku membutuhkan waktu yang lama karena aku jarang memasak dengan minyak yang banyak.
Oleh karena itu, aku mengurungkan niat untuk menjualnya. Hingga kini, aku memiliki 1 dirijen minyak yang masih belum sempat aku olah. Akhirnya suatu hari aku mendapat info ada pelatihan pemanfaatan minyak bekas di Rumah Keluarga Indonesia Tajurhalang. Aku belum berkesempatan hadir. Namun, ada temanku sebagai perwakilan dari desaku yang bisa mengikuti pelatihannya.
Akhirnya aku berencana mengambil ilmu dari pelatihan yang sudah diikuti temanku. Di hari Senin aku menghubunginya dan merencanakan semuanya untuk hari Selasa. Alhamdulillah, temanku bersedia dan terlaksanalah pelatihan pemanfaatan minyak bekas menjadi sabun untuk keperluan mencuci sehari hari.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat sabun minyak bekas ini cukup mudah untuk ditemukan. Bisa juga memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah. Syaratnya, barang tersebut sudah tidak boleh digunakan kembali untuk keperluan lain. Khusus untuk pembuatan sabun saja.
Alat yang disiapkan adalah gelas ukur, teko, wadah plastik, pengocok telur, timbangan, sarung tangan, masker, kacamata, kardus, serta cetakan agar-agar. Sementara itu bahan yang dipakai adalah minyak bekas, bleaching earth, soda api, pewarna dan pewangi.
Cara pengolahan minyak ini tergolong sederhana. Hanya saja butuh kehati-hatian dalam pelaksanaannya. Terutama ketika mencampurkan soda api kedalam air. Pertama-tama kita butuh memproses minyak bekas agar terbebas dari kotoran dan warnanya lebih jernih. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan arang atau bisa juga dengan bleaching earth.
Selanjutkan proses pencampuran antara minyak, ditambahkan pewarna, lalu dikocok, ditambahkan pewangi, lalu dikocok lagi, baru ditambahkan larutan soda api dan dikocok lagi hingga konsistensinya mengental. Setelah mengental barulah di tuangkan ke dalam cetakan sabun.
Setelah dicetak, sabun harus dibiarkan selama minimal dua pekan. Ini dinamakan masa curing. Manfaatnya adalah untuk menghilangkan efek dari soda apinya agar taman digunakan untuk pencucian sehari-hari.
Sabun ini jika sudah jadi bisa digunakan untuk mencuci barang seperti kerah baju, kaos kaki, lap, noda membandel yang biasanya sulit dibersihkan oleh deterjen pasaran. Beberapa orang yang sudah mencoba sabun ini memberi testimoni bahwa mereka merasa lebih mudah saat mencuci karena pakainnya jadi lebih cepat bersih dari noda.
Sabun berbahan dasar minyak bekas ini adalah salah satu solusi ramah lingkungan dan bisa jadi bernilai ekonomis jika kita mampu mengemasnya dengan baik. Di beberapa daerah banyak ibu-ibu yang sudah memproduksi sabun ini dan dijual ke tetangga sekitar sehingga mereka bisa merasakan kemandirian dari segi ekonomi dengan berbahan minyak bekas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar