"Abi, aku mau ke toilet."
Abang melapor dengan setengah berteriak. Kami sedang di jalan tol. Beberapa menit lalu ia sudah menuntaskan hajatnya di rest area terdekat. Namun, karena di dalam mobil ia minum teh, jadi rasa ingin buang air kecil kembali mendera.
"Ini masih di jalan tol Abang. Kita harus cari rest area lagi di depan ya. Sabar, ditahan dulu." Ujarku pada Abang.
"Tapi ngga tahan Umi. Kita bisa ngga keluar tol dulu, terus mampir ke Alfa?" Anakku masih merayu.
Saat itu, ingin sekali aku mengingatkan Abang, supaya lain kali jangan minum teh jika sedang bepergian jauh seperti ini. Tapi semua sudah terjadi. mengatakan hal itu hanya akan menambah Abang jadi semakin kesal dan panik. Disini aku mencoba salah satu teknik komunikasi yaitu fokus pada solusi.
"Kalau kita keluar tol, bisa jadi kondisinya macet Bang, dan kita belum tahu lokasi Alfa terdekat. Nanti kita malah semakin nyasar sayang. Sabar ya, ini Abi tambah kecepatan, supaya cepat sampai rest area. Abang baca buk dulu aja supaya ngga terlalu fokus sama rasa ingin buang air kecilnya ya."
Dan akhirnya, setelah beberapa kilometer memacu kendaraan, rest area pun kami temukan. Abang langsung menunaikan hajatnya.
Alhamdulillah, latihan hari ini masih bisa terlaksana walaupun kondisi masih di dalam mobil menuju ke arah Bogor. Semoga besok masih banyak hal yang bisa kutulis sebagai jurnal harianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar