Setiap harinya ada jatah screen untuk anakku, 30 menit durasinya. Namun hari itu Abang bermain melebihi waktu yang ditentukan. Aku memberitahunya bahwa waktu sudah selesai, tapi ia mengulur waktu. Ia masih sangat asyik dengan permainannya.
Akhirnya aku pun mengajak Kakak dan bayi membaca buku. Buku yang kami baca adalah tentang seorang anak yang merasa takut pada keadaan gelap. Buku ini aslinya berbahasa inggris. Aku membacakannya sesuai teksnya kemudian tak lupa mengartikannya agar anak-anak paham.
Begitu serunya kami membaca, sampai akhirnya tanpa aku sadari Abang sudah bergabung bersama kami, ikut menyimak di sampingku. Tab sudah tergeletak tidak dimainkan lagi. Akhirnya aku pun melanjutkan membaca, bergantian dengan Abang. Sesekali kami membuka google translate untuk mengetahui cara pengejaan kata yang benar. Abang dan Kakak pun antusias mengikuti pengejaannya.
Alhamdulillah, aku berhasil menerapkan salah satu tips komunikasi yaitu fokus pada solusi. Alih-alih terus mencereweti Abang untuk berhenti main, aku mencoba mengundang Abang untuk lanjut dengan aktivitas yang lebih asyik. Alhamdulillah, Abang menyambut baik undangan itu.
Anak-anak memang menemukan kesenangan bermain game di gawai. Namun, saat bermain langsung bersama orangtuanya, ia akan mengalami aneka kesenangan yang luar biasa. Maka sebagai orangtua harus selalu memberi waktu pada anak anak untuk bermain bersama. Itu adalah hak mendasar mereka yang harus kita penuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar