Jumat, 08 Maret 2024

Kajian Wali Santri

 Poin poin kajian orangtua santri 


  • Ketika yang jadi tujuan Allah, maka Allah yang akan memudahkan semua proses walaupun hal yang dilakukan terlihat remeh temeh di mata manusia.
  • Perintah bersegera adalah perintah untuk tidak menunda-nunda. Harus terus berlari untuk mencapai tujuan tersebut. 
  • Jika ada dua orang yang identik dari segi kekuatan fisik, keduanya tidak memiliki cacat, namun yang satu menngendong beban 50 kg dan yang satu tidak punya beban. Yang mana yang akan menang? 
  • Jadi permasalahan seseorang dalam bersegera adalah beban yang ia tuju.
  • Beban itu bisa berupa prioritas pada selain Allah. 
  • Perkara akhirat dan ndunia semua dijadikan tujuan, tak ada prioritas. Tujuannya banyak selain Allah. Orang itulah yang memiliki beban berat 
  • Semua hal dikejar. Ingin menuju kesana sehingga ia akan kehilangan orientasi pada Allah
  • Lepaskan, maka beban itu akan serta Merta lepas
  • Kedua, yang menjadi beban adalah hubungan horizontal kita dengan masyarakat. 
  • Beban yang berat adalah hasad dan turunannya.
  • Jika ingin ringan, maka lepaskan semua beban itu, pada saudara, pada target yang terlalu banyak pada selain Allah. Jika sudah ringan maka ketika diperintahkan apapun, amal yang dilakukan akan mudah untuk bersegera.
  • Jadi jika ingin menikmati bersegera menuju Allah maka kurangi beban yang selama ini memberatkan hidup. Masih ada waktu untuk mempersiapkan.
  • Jangan terlalu banyak keluar, tapi ajak diri untuk bicara. Ajak nagsu untuk keluar, ajak batin untuk meningkat. Agar di malam pertama di bulan Ramadhan kita akan beramal dengan ringan. 

ABDULLAH BIN JAFAR
Sang Dermawan Putera Sang Dermawan 


  • Abdullah bin Ja'far lahir di kota habasyah. 7 tahun sebelum nabhnhijtah ke Madinah, muslimin hijrah ke habasyah dipimpin oleh Ja'far bin Abi Thalib. Beliau berdebat dengan najasyi dan Amru bin ash. Belian membacakan surah Maryam hingga najasyi menangis. Disini Ja'far memperlihatkan kecerdasannya
  • Tahun ke 7, muslimin di habasyah kembali ke kota Madinah. Suasana perekonomian disana sudah baik. 
  • Masalah ekonomi Mekah adalah hagemoni riba. Orang yahudi mempermudah orang orang untuk meminjam barang dengan riba. 
  • Hijrah bukan hanya pindahnya manusia tapi juga pindahnya sistem perekonomian kaum muslimin. Setelah 7 tahun ekonomi muslimin pun stabil.
  • Diantara yang kembali adalah Hindun, Ummu habibah yang dinikahi Rasulullah saat di habasyah, dinikahi dengan wakalah (perwakilan)
  • Ja'far dan istrinya asma binti Umay pulang ke Madinah. Abdullah bin Ja'far seusia dengan Abdullah bin zubair. Mereka berdua tergolong sahabat junior, saat nabi wafat usianya 10 tahun. 
  • Tahun ke tujuh mereka berusia 7 tahun. 
  • Rasulullah mengirim 30p0 pasukan untuk melawan Romawi. Melawan 200k pasukan Romawi. Rasul berkata pemimpin kalian adalah Zaid bin haritsah jika wafat akan digantikan oleh Ja'far dan jika meninggal digantikan oleh Abdullah rawahah. Ketiga pemimpin itu wafat. Kelak Ja'far akan mendapatkan sayap tambahan di surga karena perjuangannya saat perang. 
  • Saat ketiganya wafat, sahabat mengangkat Khalid bin walid yang belum genap setahun usia keislamannya. Dia Faqih dan punya kecerdasan akal yang tinggi. 
  • Sementara itu abu Dzar Al ghifari lebih tinggi emosinya dibandingkan logikanya. 
  • Dari 3000 pasukan 15 orang yang wafat dari kaum muslimin.
  • Di tahun ke 7 Abdullah bin Ja'far sudah kehilangan ayahandanya karena syahid di Medan perang

Imam dzahabi memberi gelar pada Abdullah bin Ja'far orang dermawan dari orangtua yang dermawan 
  • Dalam waktu 7 tahun Ja'far bisa memasukkan nilai-nilai kedermawanan pada anaknya yakni Abdullah bin Ja'far 
Interaksi antara Abdullah bin Ja'far dengan Rasulullah.

  • Interaksi antara Abdullah dengan ayahnya sangat sedikit referensinya. Namun bisa disimpulkan bahwa sang ayah sangat kuat karakter kedermawanannya sehingga bisa diwarisi oleh anaknya, yakni Abdullah.
  • Saat ayahnya wafat yang melanjutkan estafet pendidikan ayahnya adalah Rasullullah.
  • Ibunya, asma binti umais menikah dengan abu bakar ash Shiddiq sepeninggal Ja'far. Dengan demikian abu bakar adalah ayah tirinya. 
  • Abdullah bin Ja'far dan Abdullah bin Zubair, Dua anak kecil itu membaiat nabi dan kedua anak itu usianya baru 7 tahun. Ketika Rasulullah Saw melihat keduanya, ia tersenyum kemudian Rasulullah menjulurkan tangannya.
  • dalam baiat terdapat makna menjaga sosok yang dibaiatnya. Masya Allah kedua anak belia ini sangat besar keberaniannya.
  • Pada saat itu senyuman adalah salah satu anak panah yang tajam di dalam berdakwah. Senyuman lebih kuat pesannya dibanding kalimat-kalimat dakwah. Maka Rasulullah meminta agar umat muslim mudah tersenyum pada banyak orang. 
  • Kalian ini orang tua, jika wajahnya berseri-seri maka akan diteladani oleh generasi selanjutnya. 
  • Anak anak sesungguhnya meneladani kebahagiaan orangtuanya saat menjalani syariat Islam.
  • Dengan tersenyum nabi memberi pesan bahwa semua yang dijalani dalam Islam adalah hal yang membahagiakan dan menyenangkan. 
  • Kita sebagai orangtua akan melihat jika orangtuanya bahagia dan menikmati bacaan Al Qur'an, maka anak akan menangkap pancaran itu sebagai keteladanan. 
  • Ketika Rasulullah menjulurkan tangan maka anak anak ini merasa diakui 

PERHATIAN, OUJIAN SENTUHAN 
  • Ja'far adalah sosok yang amat mirip fisiknya dengan Rasulullah. Wafatnya Ja'far ditangisi karena beliau disukai oleh penduduk. 
  • Rasulullah mendatangi mereka (Abdullah bin Ja'far dan keluarganya) setelah nabi untuk mengabarkan kepada mereka setelah wafatnya Ja'far bin Abi Thalib. "Janganlah kalian menangisi saudaraku setelah hari ini". Tolong datangkan keponakan-keponakanku (anak anaknya Jakfar). Maka kami bertiga didatangkan (Muhammad, Abdullah dan aus bin Ja'far). Kami seperti anak burung (bulunya belum rapi kusut). Nabi berkata panggilkan tukang cukur, lalu diperintahkan untuk mencukur rambut kami. Adapun Muhammad wajahnya mirip Abdullah. Adapun Abdullah baik akhlaknya maupun fisiknya mirip dengan nabi. Nabi mengambil tangannya Abdullah bin Ja'far lalu diangkat ke atas lalu berkata, ya Allah gantilah Ja'far pada keluarganya (jadikan dari keluarga Ja'far sosok yang mirip dengan Ja'far dari akhlak dan fisik) dan berkahilah Abdullah bin Ja'far dalam setiap bisnis dan usahanya. Kemudian Abdullah bin Ja'far bercerita tak lama setelah itu ibu kami datang (asma binti umais). Lalu asma menyebutkan Rasullullah, 3 anakku itu sudah yatim. Apakah kefakiran yang kamu khawatirkan pada anak anakmu? Padahal akulah walinya di dunia dan akhirat.
  • Dari hadist ini ada faidah bagi kita untuk mendoakan seseorang seraya memegang tangannya. 
  • Jika ingin anaknya diusia dewasa sibuk berbagi dan dermawan maka perbanyak doa seperti di hadist ini seraya pegang tangannya. 
  • Dalam Islam jika ada yang ditinggal wafat oleh ayahnya, maka kerabat akan berebut untuk mengasuh anak laki laki yang ditinggalkan. Jadi, jika ada suami/ayah yang berangkat jihad, sang ibu dan istri tak khawatir karena kelak jika syahid akan ada yang menjamin.
  • Faidah : perhatian, sentuhan pujian adalah hal yang dibutuhkan anak.

KEADILAN DALAM PERLAKUAN

  • Abdullah bin Ja'far, Hasan, Husein semua digendong oleh Rasullullah. Abdullah bin Ja'far merasakan keadilan perlakukan dari rasul

DIBONCENG NABI
  • Rasulullah memboncengku. Suatu hari nabi suka menyampaikan rahasia padaku yang tidak disampaikan pada orang lain. Dan nabi itu tempat yang paling digemari ketika buang hajat adalah tempat di Padang pasir atau beliau di dalam kebun. Ternyata di kebun itu ada seekor unta. Ketika unta melihat nabi unta itu nangis. Maka nabi semakin mendekati unta itu lalu nabi mengusap lalu nabi diam. Nabi berkata unta siapa ini? Maka datanglah anak muda Anshar dia mengatakan punyaku ya Rasulullah. 
  • Pada aspek ini Abdullah merasa dipercaya oleh nabi karena diceritakan rahasia oleh nabi. 
LAGI LAGI DOA
  • Nabi jalan melewati Abdullah bin Ja'far yang sedang main tanah. Maka Rasulullah langsung memegang tangannya yang masih ada tanahnya. Ya Allah berkahilah bisnisnya. 
  • Kelak salah satu usahanya Abdullah bin Ja'far adalah bisnis tanah. 

KETERAMPILANNYA MENGELOLA TANAH
  • Ustman bin Affan melewati sebuah tanah yang di dalamnya ada airnya, namun tanah itu ga menarik karena kadar garamnya tinggi sehingga kurang menarik untuk pemukiman dsb. Ustadm dan bertanya tanah siapa ini, ada yang menjawab tanah itu dibeli oleh Abdullah bin Ja'far dengan harga 60.000 dirham (4.8 M saat ini). 
  • Komentar Ustman yang merupakan pakarnya bisnis, "aku tidak mau membeli tanah itu kecuali tanah itu seharga sandalku."
  • Mendengar itu Abdullah bin Ja'far membagi jadi 8 kavling. Setiap kavling diolah oleh 1 orang. 
  • Setelah itu Utsman menemui Ali dan mengatakan sebaiknya uangnya Abdullah bin Ja'far dipegang olehmu. Mengapa? Ia membeli tanah 
  • Suatu hari Ustman melewatinya kembali tanah itu. Ia mengutus orang untuk menemui Abdullah bin Ja'far. Ia hendak membeli yang dua bagian. 
  • Abdullah bin Ja'far berkata, katakan pada yang mengurus aku tak akan menjual dua bagian ini sampai yang mengutus  mau menemui Ali dan mengatakan bahwa aku tak bodoh. 
  • Setelah itu Ja'far tidak akan menjual kecuali dengan harga 120.000 dirham untuk dua bagian. 
  • Salah satu kedewasaan dalam mengelola harta bisa membeli benda dengan realistis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar